BAB 43

211 12 0
                                    

Brianna dan Shaka sampai di restoran dan mereka memilih meja di paling pojok biar tidak terganggu oleh orang lain.

Para pengawal yang mengikuti mereka ikut masuk ke dalam restoran dan mereka duduk di meja yang berbeda dan posisi sedikit jauh, tapi masih bisa melihat Brianna dan Shaka.

Shaka mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan buat minta buku menu.

"Selamat datang," sapa pelayan perempuan yang mendatangi meja mereka.

Pelayan memberikan 2 buku dan Brianna langsung membuka untuk melihat menu restoran ini.

"Saya pesan spaghetti carbonara seafood, minumnya jus jeruk," pesan Shaka tanpa melihat buku menu.

Shaka sudah sering makan di restoran ini dan spaghetti carbonara seafood adalah menu yang sering dia pesan karena rasanya cocok dilidah Shaka.

"Kamu mau apa?" Tanya Shaka kepada Brianna.

"Bingung," jawab Brianna.

"Mau coba spaghetti carbonara nggak, itu makanan favorit aku di sini?" Tanya Shaka.

"Boleh itu aja," kata Brianna.

"Spaghetti carbonara nya satu, tapi jangan pakai udang. Soalnya dia alergi," kata Shaka.

Pelayan mencatat pesanan Shaka dan menulis pesan tanda udang.

"Minumn?" Tanya pelayan.

"Jus strawberry," jawab Brianna.

Pelayan mencatat dan mengambil kembali buku menu.

"Silahkan ditunggu," kata pelayan.

Pelayan pergi ke dapur untuk mengantarkan pesanan mereka dan koki bisa mulai masak.

"Anna," panggil Shaka.

"Iya," sahut Brianna dan menatap Shaka.

"Aku minta maaf dulu pergi tanpa pamitan sama kamu. Aku tau kamu pasti akan sedih dan aku tidak tega melihat kamu nangis," kata Shaka.

"Aku pasti sedih, tapi tidak sesedih kalo kakak pamitan sama aku," kata Brianna.

"Semenjak kakak pergi, aku tidak pernah main ke taman karena nggak ada lagi yang jagain aku kalo aku di ejek sama anak-anak yang lain," beritahu Brianna.

"Maaf ya," kata Shaka dan menggenggam kedua tangan Brianna yang ada di atas meja.

"Aku maafkan," kata Brianna dengan senyuman di bibir.

"Tadi nggak akan pergi lagi kan?" Tanya Brianna.

"Nggak," jawab Shaka.

"Kalo pun aku pergi, kita masih ada hp buat komunikasi," kata Shaka dan Brianna menganggukkan kepalanya.

Pelayan datang mengantarkan minum mereka.

"Aku mau ambil dompet dulu di mobil," kata Shaka dan berdiri dari duduknya.

"Aku punya uang, jadi aku aja yang traktir," kata Brianna.

"Masa perempuan yang bayar, jatuh harga diri kakak sebagai laki-laki," kata Shaka.

"Kamu tunggu di sini, cuma sebentar aja," kata Shaka.

"Iya," kata Brianna.

Setelah itu Shaka pergi untuk mengambil dompetnya yang ketinggalan di mobil.

Brianna minum sedikit jus strawberry dan setelah itu memutar sedotan untuk menghilangkan rasa bosannya menunggu sendirian.

Saat Brianna sedang melamun, tiba-tiba dia dikagetkan dengan suara lagu ulang tahun dan diikuti oleh beberapa orang.

BRIANNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang