Setelah hari di mana Brianna ikut kumpul di rumah Fenzo dan Kenzo karena ajakan Molly.
Hubungan Brianna dengan kelima laki-laki itu semakin akrab, bahkan mereka beberapa kali mengajak Brianna untuk ikut nongkrong bersama mereka dan juga Molly.
Bahkan mereka menjaga Brianna seperti adik kecil mereka.
Karena kedekatan nya dengan kelima most wanted, Brianna mendapatkan caci maki kebencian dari para perempuan yang cemburu.
Bahkan mereka membuat gosip kalo Brianna memanfaatkan Molly untuk dekat dengan kelima most wanted.
Padahal Brianna tidak pernah berpikir seperti itu. Diawal pun, Molly yang meminta Brianna buat menjadi temannya dan mengajak Brianna untuk ikut ngumpul dengan para most wanted.
Brianna tidak pernah sedikitpun mengerek kepada Molly untuk diajak ngumpul bersama para most wanted.
Mendengar gosip itu membuat Molly naik darah, dia tidak terima kalo Brianna dituduh buruk seperti itu padahal mereka tidak tahu cerita sebenarnya seperti apa.
Molly juga takut mental Brianna down dengan semua kebencian yang dia terima.
Tapi ketakutan Molly tidak terjadi. Brianna terlihat baik-baik saja, bahkan dia tidak memperdulikan caci maki kebencian yang dia terima.
"Mereka tidak tahu cerita sebenarnya, jadi wajar kalo mereka berkata seperti itu," kata Brianna dengan pikiran dewasanya.
'Ting....ting....ting....'
Suara bel tanda istirahat kedua berbunyi dan para guru menghentikan kegiatan mengajar mereka.
Murid mulai berhamburan keluar dari dalam kelas dan menuju kantin untuk mengisi perut kosong mereka, tapi ada juga yang pergi ke perpus buat anak kutu buku dan pergi nongkrong bersama temannya di lapangan atau duduk-duduk depan kelas.
Begitu juga dengan Brianna dan Molly yang langsung pergi ke kantin karena cacing-cacing perut mereka sudah meronta dan pagi tadi Brianna hanya sarapan selembar roti saja.
Mereka mencari meja yang kosong dan Molly yang pergi beli makanan, mereka pesan es jeruk dan bakso.
"Aku mau ke toilet sebentar," kata Brianna saat Molly kembali ke meja.
"Mau gue temani?" Tanya Molly.
"Aku pergi sendiri aja," kata Brianna.
"Jangan lama-lama, nanti pesanan kita datang," pesan Molly dan Brianna menganggukkan kepalanya.
Brianna melangkahkan kakinya keluar dari area kantin dan menuju toilet perempuan yang jaraknya sedikit jauh dari kantin.
"Dedek gemas gue mana, kenapa lo sendirian aja?" Tanya Zaidan yang datang bersama keempat temannya.
Entah kenapa most wanted itu selalu saja gabung duduk bersama Brianna dan Molly, padahal sudah diperingati untuk mengurangi interaksi mereka selama di sekolah.
"Lagi ke toilet" jawab Molly, "ngapain lo duduk disamping gue, di sana masih ada kursi kosong" kata Molly dengan kesal.
"Kangen aja duduk disamping mantan pacar," kata Ruby dan Molly langsung menendang tulang kaki Ruby.
Ruby meringis kesakitan dan mengusap kakinya yang nyut-nyutan akibat tendangan yang diberikan oleh Molly.
"Berantem mulu, gue doain kalian berdua balikkan bahkan sampai menikah," kata Kenzo.
"Nikah sama tukang selingkuh kaya dia, ogah banget," kata Molly dan menatap Ruby dengan jijik.
"Gue nikahin tahu rasa lo," kata Ruby dan membuat Molly berdecak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...