Malam ini Brianna tidak bisa tidur karena jetlag. Padahal sekarang sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Brianna belum ngantuk sama sekali.
(Piyama Brianna).
Brianna cuma tidur-tidur saja diatas kasur dengan hp di tangannya. Brianna buka sosial media untuk mencari kegiatan biar dia tidak bosan.
Brianna melepaskan hp di tangannya dan Lang turun dari kasur saat samar-samar mendengar suara lift. Brianna berlari untuk keluar dari dalam kamar.
"Selamat malam kak Fenzo," kata Brianna saat membuat pintu kamarnya dan pas banget Fenzo sedang melewati depan kamar Brianna.
Fenzo yang mendapatkan sapaan secara tiba-tiba sangat kaget dan dia mengeluarkan kata-kata kotor karena saking kagetnya.
"Ihh kak Fenzo mulutnya," kata Brianna.
"Maaf maaf refleks," ucap Fenzo.
"Kamu ngapain di sini?" Tanya Fenzo.
"Salah ya kalo Annapulang ke rumah sendiri?" Tanya Brianna.
"Ehh bukan gitu maksud kakak," kata Fenzo dan langsung memeluk Brianna.
"Anna cuma bercanda," kata Brianna.
"Anna pulang karena kangen sama semuanya dan Anna tinggal wisuda saja bulan depan," beritahu Brianna dan membalas pelukan Fenzo.
"Waahh adek kakak pintar banget," puji Fenzo.
"Iya dong," kata Brianna.
"Kak Kenzo kenapa baru pulang?" Tanya Brianna dan mendongakkan kepalanya.
"Di kantor cabang sedang ada masalah, jadinya kakak harus mengurus itu semua," jawab dan beritahu Fenzo.
"Kakak pasti capek ya?" Tanya Brianna dan Fenzo menjawab dengan anggukkan kepalanya.
"Malam ini Anna boleh tidur sama kak Fenzo?" Tanya Brianna.
"Boleh dong," jawab Fenzo dengan cepat.
Brianna sengaja mau tidur dengan Fenzo karena Brianna tahu kalo Fenzo tidak akan tidur dan dia lanjut mengurus pekerjaannya. Jadi kalo ada Brianna maka Fenzo akan tidur, walaupun Brianna tidak bisa tidur karena jetlag.
********** Skip ***********
"Dek bangun," kata Fenzo membangunkan Brianna.
Fenzo sudah siap mau berangkat kerja dan dia juga sudah selesai sarapan.
"Ngantuk," kata Brianna dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
"Ya udah kamu lanjut tidur aja, kakak berangkat kerja dulu," pamit Fenzo.
Fenzo tahu kalo adeknya itu baru tidur jam 4 pagi tadi dan sekarang di negeri tempat Brianna tinggal selama 5 tahun memang sedang tengah malam.
"Semangat kerjanya," kata Brianna dengan suara yang serak.
"Selamat tidur," kata Fenzo dan mencium kening Brianna.
Fenzo keluar dari dalam kamar dan membiarkan Brianna untuk lanjut tidur. Kasihan juga dia masih sangat mengantuk.
Brianna tidur sampai jam 12 siang dan tidak ada satupun yang membangunkan karena mereka tahu kalo Brianna sedang jetlag dan belum terbiasa dengan jam di Indonesia.
"Kamu sudah bangun?" Tanya Rosella saat membuka pintu kamar Fenzo.
Rencana awal Rosella hanya ingin melihat putrinya apakah sudah bangun atau belum.
"Baru saja mamah," kata Brianna dan mengubah posisi menjadi duduk.
"Sayang, mamah minta tolong sama kamu?" Tanya Rosella yang masih berdiri diambang pintu.
"Minta tolong apa mamah?" Tanya Brianna.
"Tolong antarkan kue ke rumah tante Oliv," jawab Rosella.
"Kamu masih ingatkan sama tante Oliv?" Tanya Rosella.
"Mami kak Zayyan," jawab Brianna dengan sedikit ragu karena takut salah orang.
"Benar, bisakan mamah minta tolong," kata Rosella.
"Bisa mamah, tapi Anna mandi dulu," kata Brianna.
"Ya udah sana kamu mandi, habis itu makan dulu baru pergi," kata Rosella dan Brianna menganggukkan kepalanya.
Rosella meninggalkan kamar Fenzo karena sudah selesai bicara dan dia kembali ke dapur untuk menyiapkan kue yang mau diantar.
Brianna turun dari kasur dan merapikan kasur Fenzo yang dia pakai buat tidur. Setelah itu Brianna pergi ke kamarnya dan dia langsung mandi.
Selsai mandi, Brianna membuka lemari pakaian dan melihat semua pakaiannya yang berada di dalam koper sudah tersusun rapi di dalam lemari. Pasti tadi Rosella minta Nina sama Helwa buat bereskan barang-barang Brianna.
(Pakaian Brianna).
(Sendal Brianna).
Brianna pilih pakaian santai karena dia cuma mau mengantarkan kue ke rumah orangtua Shaka dan setelah itu dia akan kembali pulang ke rumah.
Selesai siap-siap, Brianna turun ke bawah dan dia menuju ruang makan untuk sarapan dulu, walaupun sudah terlambat.
"Mamah," panggil Brianna saat melihat Rosella duduk di kursi meja makan.
"Mamah buatkan sandwich buat kamu," kata Rosella dan menunjuk piring yang berisikan 2 potong sandwich sayur.
Padahal di atas meja makan akan ada beberapa lauk buat makan siang, tapi Rosella buatkan sadwich buat putrinya karena tahu kalo sekarang waktunya Brianna buat sarapan.
"Makasih mamah," ucap Brianna dan duduk di kursinya.
Brianna menyantap sandwich yang dibuatkan oleh sang mamah sampai habis tidak tersisa sedikitpun.
Selesai menyantap makanannya, Brianna berangkat ke rumah orangtua Shaka diantar sama sopir. Brianna hanya perlu menempuh perjalanan selama 5 menit untuk sampai di rumah orangtua Shaka karena komplek perumahan mereka bersebelahan.
Sebenarnya Brianna bisa saja jalan kaki, tapi tidak diperbolehkan karena takut terjadi apa-apa kalo Brianna jalan kaki ke rumah orangtua Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...