Brianna menghabiskan rotinya dan meminum setengah gelas susu coklat hangat.
"Mau tambah lagi rotinya?" Tanya Rosella.
"Tidak," jawab Brianna.
"Kamu nggak mau cobain nasi goreng buatan mamah, enak tau nasi gorengnya?" Tanya Robert.
"Sudah kenyang," jawab Brianna.
"Coba sedikit aja," kata Robert.
Robert menyedok nasi goreng dari piringnya dan tidak sampai penuh sendok makan.
"Muka mulutnya," kata Robert mengulurkan tangannya yang memegang sendok makan untuk menyuapi Brianna.
Mau tidak mau Brianna membuka mulutnya dan menerima nasi goreng dari Robert.
Brianna mengunyah nasi goreng itu dan merasakan sensasi bumbu dari nasi goreng.
"Enak kan?" Tanya Robert dan Brianna menjawab dengan anggukkan kepalanya.
"Ini lagi," kata Robert dan kembali menyuapi Brianna.
Brianna dengan senang hati membuka mulutnya untuk menerima nasi goreng itu.
Brianna sangat suka dengan rasa nasi goreng yang sekarang dia makan karena rasanya pas dan bumbunya juga tidak berlebihan.
Karena nasi goreng itu, Brianna sampai melupakan kalo tadi dia mengatakan kalo dia sudah kenyang makan roti.
"Mau lagi?" Tanya Robert dan Brianna dengan cepat menganggukkan kepalanya.
Akhirnya Brianna makan nasi goreng disuapin oleh sang papah dan Brianna makan nasi goreng hampir satu piring sendirian.
Robert hanya makan 3 suap nasi goreng dan sisanya dihabiskan oleh Brianna.
Robert sudah merasa kenyang saat melihat sang putri makan dengan lahap, apalagi kondisi tubuh sang putri tidak fit.
"Mau tambah?" Tanya Robert saat nasi goreng dipiring sudah habis.
Brianna menjawab dengan gelengan kepalanya sebagai tanda kalo dia tidak mau tambah lagi karena sudah kenyang.
"Sekarang kamu minum obat," kata Rosella.
"Nin tolong ambilkan obat Queen di atas nakas kamar saya," perinth Rosella kepada pelayanan yang memang stand by di ruang makan.
"Baik nyonya," kata pelayan yang memiliki nama Nina.
Pelayan Nina langsung pergi ke kamar utama majikannya untuk mengambilkan obat yang diminta.
Tidak lama Nina kembali ke ruang makan. Rosella pindah duduk ke kursi samping Brianna.
"Ini nyonya obat nya," kata Nina dan memberikan 3 obat yang dia ambil.
"Makasih," ucap Rosella dan menerima obat itu
"Ayo minum obat dulu," kata Rosella dan mengeluarkan masing-masing satu obat dari tempat nya.
"Satu satu," kata Brianna yang sudah pegang gelas berisi air putih hangat di tangan kiri nya.
"Iya satu satu," kata Rosella dan memberikan satu per satu buat Brianna minum.
Dengan terpaksa Brianna harus menelan ketiga obat itu karena dia tidak mau di infus.
"Pintar," kata Rosella dan mengusap lembut kepala Brianna setelah ketiga obat habis ditelan.
Brianna meletakkan gelas ke atas meja dan mendengus kesal karena dia terpaksa minum obat.
Aisyah meletakkan kepala nya ke atas meja dengan tangannya menjadi bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...