Semua orang punya level kebahagiaan masing-masing. Kebahagiaan aku sederhana, sama kamu seterusnya itu udah cukup
-ZoyyaHari ini anak band sedang melakukan latihan di ruangan musik. Semuanya masih sibuk menyiapkan alat-alat masing-masing.
"Acha mana?" Seketika Zoyya menoleh ke arah gadis yang sibuk menyiapkan keyboarnya.
"Palingan di kantin kak" Marsha mengangguk. Biasanya Marsha selalu melihat gadis itu bersama dengan Zoyya karena itu ia menanyakanya.
Saat itu Zoyya melihat Marsha kesulitan membenahi kabel-kabel yang ada di bawah sana membuat ia menaruh kembali gitarnya dan membantu gadis itu.
"Biar gue bantu kak..."
"Modus modus..." ujar Alin salah satu anak band sekolahan juga yang ikut di tim mereka.
"Gue tabok lo pake gitar tau rasa" kesal Zoyya karena setiap Zoyya hendak membantu Marsha, gadis itu selalu menggodanya walaupun dia lihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa mereka sama-sama perempuan.
"Bisa cepetin gak? Gue laper!" Jordy yang sedari tadi duduk di kursi drum-nya mengeluarkan suara tak mengenakan.
"Laper makan! Kalo mau latihan ya latihan, gak juga gakpapa! Idup gausah di ribet-ribetin!" sebenarnya Zoyya sendiri malas satu kelompok dengan Jordy. Bukan tanpa alasan, itu karna lelaki itu selalu sensi terhadapnya dan melemparkan tatapan tak suka. Jordy adalah kakak kelasnya namun Zoyya tidak perduli jika berkata kasar pada lelaki itu.
"Zoyya..." Marsha mencoba menenangkan gadis itu.
"Udah-udah lo berdua kek suami istri ribut mulu dah, buru latihan" setidaknya Alin membuat suasana tak tegang lagi.
Awal muali latihan masih berjalan mulus, namun di pertengahan jalan Zoyya menghentikan aktivitasnya membuat semuanya langsung terdiam.
"Lo jangan asik sendiri dong!" Kesal Zoyya karena Jordy memainkan drum tak sesuai dengan ketukan.
"Ck! Si paling oke..." lelaki itu sengaja memancing agar Zoyya marah.
"Mau lo apasih bangsat!" Marsha segera menahan Zoyya yang gendak maju memukul lelaki itu.
"Zoyya jangan!" Suasana kembali tegang, Alin juga menaruh gitarnya dan mencoba membujuk Zoyya agar tak terbawa emosi.
"Hey come on...lo berdua baikan napa? Pada rebutin apa sih? Jor lo kenapa sensi banget sama Zoyya? Lagi dapet?" Tanya Alin pada Jordy namun lelaki itu tak menjawab melainkan memilih untuk pergi dengan hentakan kakinya.
🦋🦋🦋
Saat ini Acha berada di kantin bersama Rena, Dara, dan Sean. Dara dan Rena melirik Sean dengan tatapan aneh.
"Kenapa ni bocah disini?" Bisik Rena."Mau gabung circle kita kali" jawab Dara yang selalu sefrekuensi.
"Heh gabaik tau ngomongin orang" ujar Acha yang asik menyantap makananya. Sebenarnya Sean yang mengajak Acha makan bersama di kantin, namun Dara dan Rena tiba-tiba ikut duduk. Bukanya harusnya Sean yang bertanya kenapa mereka disini?
"Bau-bau mencurigakan..." mereka menatap Sean intens.
"Gue traktir" tatapan intens itu langsung berubah menjadi melebar.
"Nah gitu dong. Bapak Sean mau saya ambilin kecap gak?"
"Sambel-sambel?"
"Di traktir aja langsung gercep" cibir Acha membuat Sean terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE? DELSHEL
Teen Fiction"Apa salah kalau gue suka sahabat sendiri?" Monmaap gak pinter buat deskripsi kalo kepo mending baca langsung☺️ Jangan sampai salah lapak ya🤭 ⚠️GXG ⚠️18+