Acha POVAku menghentam keras kaki ku ke lantai memasuki rumah. Saat itu Mamah sama Papah lagi gak dirumah jadi cuman ada Bang Gio yang lagi clingak-clinguk gak tau lagi nyariin apaan.
"Eh Acha liat kunci-"
"Enggak" jawab ku sebelum si Abang seesai bicara. Dia hanya menatapku heran saat itu. Jika aku jadi Bang Gio juga pasti heran liat orang tiba-tiba masuk ke dalem rumah dengan langkah jedar-jedur dan nyaut gitu aja.
Aku menutup pintu, melempar tas ransel ku ke mena belajar. Melepas sepatu, lalu melempar tubuh ku ke atas tempat tidur.
"Ada janji sama Kak Sera alah alesan doang! Realitanya janjian sama Kak Marsha!" Cibirku kesal sama Joyya yang berani-beraninya bohong.
"Dikira aku anak kecil apa? Hei aku bukan anak kecil paman!" Aku terus mengoceh sampai ketiduran karena lelah memaki-maki Joyya yang jelas tidak mendengar semua itu.
1 jam kemudian....
Mataku terbuka perlahan, merenggangkan tubuhku yang tadinya tidur dengan posisi ngungsrep kini beralih merebahkan badan ku ke kanan.
PLAK!
"Astaga setan!" Aku reflek menamparnya dengan keras.
"Ashhhh! Kenapa di tampar sih?" Joyya mengusap pipinya yang keram akibat tamparan maut dariku. Gakpapa anggap aja itu hukuman karna dia udah bohong.
"Joyaaaaaaa!" Teriaku sampai buat dia nutup telinganya "Kenapa tiba-tiba disitu?" Kesal ku padanya.
"Ya gakpapa pengen aja kenapa? gak boleh?"
"Iyalah buat Acha kaget tau gak?" Joyya masih ngusap-ngusap pipinya yang kesakitan. Aku ngerasa bersalah walaupun masih kesal.
"Aaaaaa maafin Acha..." aku mengelus pipi kirinya lembut sambil niup-niup dikit. Gak lama Joyya kembali tersenyum buat aku udahin ngelus pipinya.
"Bukanya Acha mau ke caffe sama Sean?"
"Gak jadi" jawab ku dingin.
"Kenapa?"
"Gak kenapa-napa"
"Loh kenapa dingin gitu ngomongnya?" Aku tidak menjawab melainkan balik melempar pertanyaan ke Joyya.
"Terus Joyya kenapa kesini? Bukanya tadi bareng Kak Marsha?"
"Acha liat aku sama Kak Marsha?"
"Tau!"
"Yaudah kalo emang Acha gak jadi ke caffe sama Sean, gimana kalo kita jadi beli Ice cream?" Joyya selalu punya cara supaya aku lupa sama kekesalan ku padanya.
"Ayuk!" Semangat ku sampai menggoyangkan kengan Joyya.
"Acha ganti baju dulu sana" gak butuh waktu lama aku segera mengganti baju di kamar mandi.
"Ayok cepetannnn" aku narik tangan Joyya pengen cepet-cepet beli Ice cream kesukaan ku.
Acha POV END.
Jadi mereka udah sampai di toko Ice cream langganan mereka dari SD yang tempatnya pintersable. Zoyya suka yang rasa matcha sedangkan Acha suka yang rasa tiramisu. Mereka masing-masing membeli satu cup Ice cream lalu duduk di salah satu meja disana.
"Acha?"
"Mmmm?" Si Acha masih asik makan Ice cream.
"Perbedaan Ice cream kamu sama kamu apa?" Jiwa-jiwa modusnya mulai nih.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE? DELSHEL
Teen Fiction"Apa salah kalau gue suka sahabat sendiri?" Monmaap gak pinter buat deskripsi kalo kepo mending baca langsung☺️ Jangan sampai salah lapak ya🤭 ⚠️GXG ⚠️18+