"Acha""Acha"
"Acha"
Mendengar panggilan itu membuat matanya perlahan terbuka. Ia bingung apa yang sedang terjadi. Kenapa ia berada diruangan dengan lampu remang ini, fikirnya. Ia menatap sekeliling dan bingung terhadap benda-benda medis yang menempel di tubuhnya.
Kenapa tubuhnya tak terasa sakit? Malahan layaknya bangun tidur seperti biasanya. Ia menatap sosok gadis yang baru saja berhasil membangunkanya dari komanya itu. Gadis itu berdiri tak jauh darinya namun tidak dekat juga.
"Joyya...?" Panggilnya perlahan beranjak dari tidurnya mendekati gadis itu.
"Joyya, Acha sembuh? Acha sembuh ya?" Ucapnya dengan penuh kegirangan karena melihat dirinya sudah bisa berjalan tanpa adanya rasa sakit sedikit pun.
"Acha kenapa bangunya lama banget...? Acha gak kangen ya sama aku...?" Tanya gadis itu namun dengan senyuman tipis.
"Udah berapa lama Acha tiduran disitu?" Tanya balik gadis itu.
"Sebulan 3 hari...tepat 3 haru sebelum rumah sakit cabut alat medis itu..."
"Acha kangen banget sama Joyya..." ia hendak memeluk gadis itu namun ia tak mampu menggapainya. Ia sentak terkejut lalu menatap gadis itu dengan tatapan bingung.
"Joyya...?"
"Iya...?"
Acha menatap tubuh gadis itu dari atas sampai bawah. Ia baru merasakan ada hal yang janggal dengan senyuman dan ekspresi gadis itu. Dan satu hal lagi, gadis itu tak banyak berbicara dan sekalipun tak berniat menyentuhnya.
Perlahan Acha menaikan tanganya hendak menyentuh pipi gadis itu. Lagi-lagi ia dibuat shok karena tanganya menembus tubuh gadis itu.
"Joyya? Kenapa Acha gak bisa sentuh Joyya? Joyya kenapa diem aja?" Ia terus menggeleng dengan air mata yang sudah menetes.
"Joyaaaaa~ kenapa diem aja...hiks hiks hiks..."
"Aku sayang Acha..."
"Joyya kenapa jadi aneh gini...?" Setelah itu terdengar suara perempuan mendekat dan langsung memeluknya.
"Acha? Acha udah sadar? Mamah kangen banget sama Acha...makasih nak udah bertahan sejauh ini..." Vera sesekali mencium kening anaknya itu. Tak berlangsung lama Acha melepas pelukan itu.
Ia melihat kembali ke arah dimana Zoyya berdiri namun gadis itu sudah tak ada disana.
"Joyya...? Joyya?! Mah Joyya dimana?" Vera melihat anaknya itu kebingungan seolah mencari Zoyya disana."Zoyya...?"
"Iya mamahhh, tadi Joyya disini temenin Acha kenapa sekarang gak ada?"
"Tadi Joyya disini mah disini..." Acha menuju tempat dimana Zoyya berdiri sebelumnya "Mah...? Kenapa diem aja mahhhhh~" lanjutnya membuat Vera kembali memeluk putrinya itu.
"Tadi Acha liat Joyya tapi kenapa Acha gak bisa sentuh dia? Jawab mahhh...Kenapa Acha gak bisa peluk Joyaaaa?" Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan namun tak satupun di beri jawaban oleh Vera.
"Sayang dengerin mamah..." Vera menangkup wajah putrinya itu dan memberikan senyuman tipis "Ada...Zoyya ada. Nanti biar mamah anterin kamu ketemu sama Zoyya ya sayang? Untuk sekarang Acha kembali tiduran biar di periksa dokter dulu..." lanjutnya mengiringi Acha ke ranjang rumah sakit itu. Acha mengerut kening karena bingung namun ia hanya bisa menurut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE? DELSHEL
Dla nastolatków"Apa salah kalau gue suka sahabat sendiri?" Monmaap gak pinter buat deskripsi kalo kepo mending baca langsung☺️ Jangan sampai salah lapak ya🤭 ⚠️GXG ⚠️18+