• Mengapa

1.4K 150 30
                                    












"Ra, kayaknya gue dapet deh Ra aduhhh gimana nih. Bisa cek ga?"

"Mana coba lo balik" Dara meminta gadis itu untuk berbalik arah. Melihat ada noda di rok gadis itu, Dara segera mengambil jaketnya yang ia letakan di kursi lalu mengikat kaketnya di pinggang gadis itu.





"Bawa pembalut ga lo?"

"Ada si di tas" ia merogoh pembalut di dalam tasnya namun tak lama ia menekuk alisnya. Ia kembali mengobrak-abrik dalam tasnya namun ia tak menemukan benda tersebut.

"Lah? Kemana kok gak ada njir. Perasaan gue selalu siap sedia deh. Situasi bjir banget..." ia menggeram kesal.



"Lebay lo. Udah lo tunggu di toilet biar gue pergi kantin"

"Lo niat gak si Ra?" Ia menatap aneh.

"Ga, ga niat gue. Males aja dengerin lo ngoceh" jawabnya lalu tanpa basa-basi langsung pergi ke kantin. Setiap harinya mereka memang sering bertengkar dan bahkan selalu berbeda pendapat.





"Jangan keliru, coba deh perhatiin lebih detail lagi..." bisik Zoyya di sebelah Rena membuat gadis itu mengkerutkan kening bingung.

"Gak jelas lo. Udah ah gue mau ganti dulu..." gadis itu langsung pergi begitu saja.






Hari demi hari terasa begitu cepat. Fikiranya selalu di bebankan dengan menghitung hari yang entah kapan Acha akan membuka matanya. Ia berharap Acha segera sadar sebelum hari yang sudah di berikan oleh dokter.


________








"Ra!" Panggil seseorang mendekat saat ia tengah menunggu Rena di depan toilet. Lelaki itu mengatur nafasnya yang tergesa-gesa sebelum mulai berbicara.

"Nih..." lelaki itu memberikan kotak bekal membuatnya bingung.


"Buat gue? Maka-"

"Bukan buat lo" sela lelaki itu membuat ekspresi gadis itu datar.

"Ngapain kasih ke gue kalo bukan buat gue. Nih!" Ia hendak mengembalikan kotak bekal tersebut namun lelaki itu mencegahnya.




"Kasih ke temen lo itu si Rena. Barusan Abangnya si Acha titipin ini ke gue. Udah ye gue cabut..." lelaki itu segera beranjak pergi. Ia berdecak seraya melihat kotak bekal itu.

Tak lama kemudian Rena yang sudah menyelesaikan aktifitasnya di toilet itu datang.
"Jaket lo biar gue cuci dulu ya"

"Gausah sini" Dara hendak mengambil jaketnya namun gadis itu menepis tanganya.



"Apa lo? Mau gelud sama gue?" Ujar Rena karena Dara menatapnya kesal.

"Nih. Tadi si Dito titip ini ke gue buat kasih ke lo. Katanya dari mas crush lo..." ucapnya malas lalu memberikan kotak itu kepada Rena.




"Crush?"

"Bang Gio"

"Dih udah engga ya! Play boy kayak gitu, Acha aja sampe geleng kepala..."

Mendengar dan melihat respon Rena membuat gadis itu sedikit lega.
"Bagus deh"

"Maksud lo?"

"E-engga itu, bagus deh lo udah gak suka sama cowo buaya..." gelagapnya.



'Gue pernah ngelarang Zoyya buat confest ke Acha. Gila! Kenapa sekarang jadi kebalik si?'






"Ra"

"Ren"

Ucap mereka secara bersamaan.
"Lo dulu..." Dara mengalah dan membiarkan gadis itu berbicara lebih dulu.

CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang