• Berlebihan?

2K 108 1
                                    














"Cuma sesak dikit aja kok sekarang udah engga..." ucap Acha mencoba untuk tersenyum.

"Iya tapi kenapa?"

"Gegara musuh bebuyutan lo tuh" ucap Dara yang saat ini melipat tanganya duduk bersandar di atas meja. Tangan Zoyya mengepal erat. Mendengar itu membuatnya amarahnya langsung berada di titik puncak.






"Joyya tunggu!" Acha segera menahanya "Kemana?" Tanya Acha yang tentu saja dia tau jawabanya.

"Kemana lagi?"

"Joyya jangan-" belum selesai Acha berbicara, Zoyya segera menepis tangan Acha dan beranjak pergi dengan nafas menggemuruh.




"Hadehhhh varah buanget kalo macan udah lepas kandang kayak gini Ca" ujar Dara.

"Lo ngapa diem? Ikutin anjir cegah kek biar mereka gak adu tinju!" Ajak Rena dan mereka pun menyusul Zoyya.


Zoyya menuju ruangan yang bertuliskan XII IPS 2. Saat itu Jordy tengah duduk bersandar dan melipat kedua tanganya sembari mengobrol dengan teman-temanya.

Baru saja memasuki ruangan, tanpa basa-basi Zoyya langsung meraih kerah baju Jordy lalu memukulnya hingga Jordy tersungkur karena pukulan yang sangat keras.




Mendengar keributan itu membuat semua orang memperhatikan mereka.
Zoyya kembali meraih kerah baju Jordy yang masih tersungkur di lantai.
"Lo kalo benci sama gue gak udah bawa-bawa Acha bangsat!" Teriak Zoyya tepat di depan wajah Jordy.

"Ck! jadi lo kesini cuma gegara itu?" Melihat decihan Jordy membuat amarahnya semakin meningkat.




Bugh!



Satu pukulan keras kembali mendarat di pelipis Jordy hingga berdarah dan lebam. Tadinya Jordy tidak mau membalas karena Zoyya seorang gadis, namun sekarang dia tidak perduli jika yang berada di hadapanya adalah seorang gadis.




Jordy mendorong tubuh Zoyya menjauh lalu membalas pukulanya. Darah segar mengalir di pelipisnya yang sedikit robek akibat pukulan tersebut.

"Gue gak perduli lo cewe sekarang! Yang jelas lo orang terbangsat yang pernah gue temuin!"

Tidak ada yang berani menghalangi mereka saat ini. Ada hal yang membuat orang-orang takut yaitu tubuh kekar Jordy dan amarah seorang Zoyya yang hampir semua orang di sekolah ini tau.






Mereka terus beradu pukulan bahkan Acha pun tidak bisa memisahkan mereka.
"Bagusssssss..." seseorang menepuk tanganya tiga kali di ambang pintu masuk. Tangan mereka yang tadinya mukul memukul berhasil terhentikan.

"Mau di keluarin hari ini atau besok?" Tanya kepsek dengan santuynya. Saat itu kepala sekolah baru saja datang dan mendapati banyak orang di kelas tersebut dan suara ricuh membuatnya penasaran. Kepala sekolah mereka terkesan santai saat berbicara namun apa yang dia katakan tidak pernah bohong.



"Ikut bapak ke ruangan" pintah kepsek membuat Jordy yang tadinya menggengam erat kerah baju Zoyya kini terlepas.

Mereka masih saling menatap tajam dan nafas memburu.
"Urusan gue belum selesai!" Tegas Zoyya lalu berjalan mendahului lelaki itu.






CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang