• Penyesalan

1.9K 115 0
                                    







Zoyya POV


Apa yang bisa di harapkan mencintai orang yang jelas menyukai orang lain? Suka sama orang yang jelas gak bisa dimiliki?

Selama perjalanan jemput Kak Sera yang muncul sedikit rasa sesal di benak ku. Mungkin setelah ini aku dan Acha jadi canggung.




Dari kejauhan aku udah liat muka-muka kusem plus di tekuk menatap ke arah ku.
"Lama!" Ketus Kak Sera.

"Yang penting jadi jemput kan?"

"Kamu tau pantat kakak sampe lumutan nunggu kamu disini?"

"Mana?" Kak Sera geplak tangan ku.

"Mau coba bohong?" Tanya Kak Sera dengan mata yang menyipit.



"Bohong apaan coba?"

"Jujur aja" dia mendesak ku dengan matanya yang hampir keluar dari singgasananya.

"I-iyaiya aku yang pecahin parfum Kak Sera..."

"What?" Aku sampe tertegun dengar suaranya yang menggelegar "kamu pecahin parfum kakak yang baru di beli kemaren?" Aku menjauhkan kepalaku karna mata Kak Sera melotot.




"I-iyaiya aku ganti aku ganti..." gila punya kakak satu cosplay jadi guru Matematika mulu dah.

"Emang kamu ada duit?"

"Minta lah"

"Kemana?"

"Kak Sera -ashhhhhh...." lagi-lagi dia mengeluarkan ulti Bandang MLBB.



"Ck! Ketauan padahal niat kakak bukan nanyain itu"

"Lah terus?"

"Habis nganter Acha kan?" Anjirlah Kak Sera demen banget buat aku kejebak. Mana harga parfum-nya seharga tiket konser nonton Blackpink di Korea lagi.






"Iya kemarin Acha gak dateng buat cuci darah jadi ya aku anter dia cuci darah dulu tadi" jelasku padanya buat ekspresi kesalnya kembali meningkat.

"Kan udah kakak bilang Acha itu punya abang yang bisa ngurus dia"

"Ck! Bang Gio? Dia mah gak bisa di andelin kerjaanya push rank mulu tapi Epic abadi"

"Udalah Kakak gak ngerti kamu bilang apa" dia langsung naik ke motorku dan memeluku erat lalu memejamkan matanya. Aku yang melihatnya kini menghela nafas lalu menjalankan motorku.



Selama ini Kak Sera bekerja keras untuk membiayai kehidupan ku. Sejujurnya aku ngerasa gak enak sama Kak Sera karna cuma bisa minta tanpa memberi sedikitpun. Walaupun Kak Sera galaknya diluar galaxy, aku tetep sayang sama dia.


_________



Sampai rumah aku kembali mengingat saat confest tadi.
"Bego banget harusnya lo gak confest bambang!" Aku mengacak rambutku kesal.







Dahlah pasrahkan saja sama yang maha kuasa. Aku ngambil Hp dan nelfon Acha untuk menjalankan perintahnya. Yang paling bener itu bersikap santuy dan bodo amat.

"Halo sayang?" Ucap ku pada Acha lewat telfon.

"Sayang-sayang makan tuh sayang" fiks kali ini aku memilih untuk tifak bertindak berlebihan. Suara Acha berubah menjadi seberat cintaku padanya.


"L-loh Bang? Acha mana?" Yap itu yang angkat telfon Bang Gio.

"Kamar mandi" dalem hati udah ngedumbel.

CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang