• Berubah

1.9K 114 3
                                    








"Loh aunty mau kemana?" Tanya Zoyya saat pagi itu baru saja sampai dirumah Acha. Melihat orang tua Acha memasukan koper ke dalam mobilnya membuat Zoyya bertanya-tanya.

"Eh untung ketemu kamu jadi aunty gak perlu telfon lagi"

"Emangnya kenapa?"

"Jadi Om sama tante mau kelur kota paling cuma tiga hari buat kerja. Om minta tolong sama kamu jagain Acha ya? Kalo Om minta tolong Bang Gio palingan dia asik keluyuran sama temenya nanti" pintah Arga.





Saat itu juga seorang gadis baru saja keluar.
"Pah Joyya juga punya kesibukan sendiri" ucap Acha.

"Apa salahnya papah minta tolong? Lagian kalian juga tiap hari bareng terus kan?" Ucap Arga membuat Zoyya mengangguk mantap.

"Bukan masalah yakan om?" Tanya Zoyya dengan semangat di balas anggukan.




"Yaudah kalo gitu Papah sama Mamah pergi dulu ya? Kamu jaga diri baik-baik. Kalo ada apa-apa telfon Papah" ucap Arga seraya mengelus kepala putrinya.

"Kalian hati-hati ya"

"Uncle sama aunty jangan lupa bawa oleh-oleh"

"Mereka kerja Joyya bukan liburan"

"Siapa tau pulang-pulang bawa adek yakan?" Bisik Zoyya membuat Acha mencubit lenganya.





Setelah kedua orang tuanya berangkat, kini Zoyya menatap Acha.
"Menurut Acha selain sama Acha aku punya kesibukan lain?" Acha mengacungkan bahunya untuk menjawab.

"Joyya pasti telat bangun kan?"

"Kamu peramal ya?" Acha gak jawab melainkan mendekat untuk membenahi dasi Zoyya yang bentuknya amburadul begitu juga rambutnya yang terlihat tidak disisir namun malah menambah damagenya.





"Joyya mau sekolah atau ke warteg sih? Berantakan banget..." ucap Acha sembari sibuk membenahi dasinya. Zoyya yang merasa senang mendapatkan perlakuan itu dari Acha, merusak kembali dasi yang baru saja Acha benahi.

"Joyya! Kenapa di rusak lagi?" Kesalnya membuat Zoyya tersenyum jahil. Kini gadis itu mendekatkan dirinya membuat Acha mundur beberapa langkah. Entah mengapa sekarang Acha mudah gugup jika melihat Zoyya dengan jarak dekat seperti ini.




"Benerin lagi dong..."

"Ng-nggak mau! Kenapa di rusakin lagi kalo gitu?"

"Biar bisa liat wajah Acha lebih deket" ucap gadis yang lebih tinggi itu. Acha hanya menghela nafas dan kembali membenahi dasinya.

Acha dapat melihat dari sudut matanya kini Zoyya tengah menatapnya sambil senyum-senyum gak jelas.
"Kenapa liatin Acha kayak gitu? Suka sama Acha?" Tanya Acha tanpa menatapnya.

"Emang boleh suka sama Acha?" jawab Zoyya dengan santainya tapi tidak dengan yang mendengar.




"Ayok cepet keburu telat..." Acha cepet-cepet pergi pakai helm yang ada di atas motor membuat Zoyya berdecak gemas. Zoyya mendekat bukan memakai helm melainkan sedikit menunduk mensejajarkan wajahnya dengan Acha membuat Acha mengedipkan matanya beberapa kali.



CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang