• Hurt

2.1K 131 4
                                    




Pura-pura support padahal hatinya udah nyuuuttttt beuh sakitnya
~Zoyya









Hari ini sesuai apa yang di minta oleh sang adik, Sera pergi ke kamar Zoyya untuk membangunkanya.


"Dek? Bangun katanya mau jalan-jalan sama Acha, tar Acha lama nunggu loh" ucap Sera seraya mendekat ke Zoyya yang terlihat tak berkutik sedikit pun.


Puk puk puk!



Sera menepuk lengan adiknya namun tetap saja tidak ada pergerakan dari sang adik. Walaupun biasanya bangunin anak yang satu ini sangat sulit, tapi biasanya Zoyya pasti merespon walaupun tetap dengan mata tertutup. Dan sekarang gadis itu terlihat tak berkutik sedikitpun membuat Sera merasa khawatir.

"Yaampun! Badan kamu panas banget..." ucapnya setelah mengecek suhu tubuh Zoyya dengan menempelkan punggung tanganya di kening gadis itu.




"Kak...?" Akhirnya gadis itu bersuara namun dengan suara lemah dengan mata sedikit terbuka.

"Kakak panggil dokter dulu ya?" Sera mengusap kepala adiknya itu lalu pergi untuk menelfon dokter.

Disisi lain saat ini seorang gadis yang baru saja bangun dari mimpi indahnya tersenyum saat melihat notif ponselnya. Itu adalah pesan dari Zoyya kemarin yang tak sempat ia balas karena sudah teertidur.





Senyumnya terukir saat mendengar Voice note yang dikirim oleh Zoyya. Bahkan ia sampai tertawa gemas mendengar suara gadis itu yang sangat lucu.

[Joyyaaa🖤]

"————▶️"

"Morning kebo!"

"Uda bangun beloom?"

"Tumbn bangt bilang kangen sampe segitunya"

"Bau-bau belom bangun nih"




Karena Zoyya tak membalas pesanya, gadis itu memilih untuk menelfon untuk memastikan Zoyya sudah bangun atau masih ngebo.

"Halo Joyya udah baru bangun?" Acha menekuk alisnya saat yang menjawab telfonya Sera.

"Joyya sakit?" Acha terkejut karena Sera mengatakan adiknya itu sedang sakit.

"Yaudah Kak biar Acha aja yang kesana jenguk Joyya..."






Tut!





Setelah mengakhiri telfonya, Acha segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi kerumah Zoyya. Langkahnya cepat keluar rumah dan mendapati abangnya yang lagi asik nyuci motor sambil bersiul-siul ria.

"Abang anterin Acha dong?" Ia memasang wajah menelas karena hanya Gio harapan satu-satunya karena Papah dan Mamah-nya sedang tidak ada dirumah.

"Kemana!"

"Kerumah Joyya cepeeetttt gak pakek lama!"

"Motor abang gimana ini masih di mandiin?" Gio baru membersihkan setengah badan motornya.



"Lanjut tar aja yah plisss...nanti sekalian abang ajak ke salon deh biar cakep motornya yah yah?" Ia mencoba merayu dengan wajah memelas. Jika Gio nolak pasti Acha akan merencanakan sesuatu untuknya, jadi tidak ada alasan untuknya menolak.

CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang