• Luka kecewa

1K 136 18
                                    







2 minggu setelah masa pemulihan





Akhirnya setelah 2 minggu masa pemulihan, kini Acha sudah benar-benar pulih dan kembali beraktifitas seperti biasanya. Rambutnya mulai tumbuh hingga panjangnya kini sudah se-dagu. 

Pagi-pagi sekali ia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia menghunakan makeup tipis dan menyemprotkan parfum sebelum siap untuk berangkat. Sebelum keluar kamarnya, ia mengirim pesan terlebih dulu kepada Zoyya.


[Joyya🖤]

Im ready

Aku tunggu di bawah ya

Awas aja telat!




Setelah mengirim beberapa pesan tersebut Acha tak menunggu balasan dari gadis itu melainkan pergi ke bawah untuk melakukan sarapan. Ia di sambut hangat oleh keluarganya di bawah sana.

"Nih..." Gio mengoleskan sehelai roti dan memberikanya kepada Acha. Memang sifatnya berubah menjadi perhatian semenjak Acha sempat sakit.

"Thanks abang ganteng! Tapi boong..."




"Anak mamah seneng banget ya bisa sekolah hari ini?"

"Iya dong mah. Badan Acha udah pegel banget tiduran mulu dirumah..." ucap sembari menyantap sarapanya. Sesekali ia melirik ponselnya di atas meja itu mengecek apakah Zoyya sudah membalas pesanya atau belum.




"Hari ini biar Papah antar kamu ke sekolah ya?" Ucap Arga membuat alisnya mengrenyit.

"Tumben banget papah mau anterin Acha, papah gak pergi ke kantor ya?"

"Pergi, sekalian papah ada meeting di resto deket sekolah kamu..." Arga mencoba cari cara agar Acha mau berangkat ke sekolah denganya.

"Tapi Acha udah minta Joyya yang-"

"Tadi Zoyya telfon Papah, katanya dia ada urusan jadi gak bisa jemput kamu...sama papah aja ya?"

"Biar Gio aja yang anter Acha" Sela Gio lalu menatap Acha "Dek? Biar abang yang anter kamu..." lanjutnya dan Acha hanya mengangguk saja. Ia meraih ponselnya dan melihat pesanya yang belum di balas oleh gadis itu. Acha pun memilih untuk melakukan panggilan namun panggilanya tak mendapatkan jawaban.






'Apa Joyya belom bangun ya...?' Batinya berfikir jika gadis itu belum bangun karena biasanya Zoyya sering telat bangun.

Mau tak mau karena tak ingin tertinggal pelajaran yang sudah ia lewatkan cukup jauh, Acha segera pergi bersama Gio namun sebelum itu ia berpamitan terlebih dulu kepada kedua orang tuanya.






Singkat cerita, sampai di depan sekolah  semua pandangan tertuju kepada Abangnya Acha. Saat helm itu terlepas dari kepalanya, pesona lelaki itu benar-benar bersinar di tambah lagi dengan Gio yang begitu percaya diri.

"Gausah alay deh bang!"

"Kayaknya gue bakal sering-sering anterin lo..." kekeh Gio karena suka banyak yang kagum padanya.





"Udah ah Acha mau ke kelas, bye!" Ia segera pergi ke kelas dengan senyuman lebar dan tanpa sadari ia juga sama seperti Gio yang kini tebar pesona dengan rambut pendeknya.

CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang