Rumah yang biasanya terasa sangat sepi kini ramai orang yang datang. Semua orang sibuk mempersiapkan acara pernikahan dirumah itu. Makanan tertata begitu rapi dan berbagai dekorasi bernuansa monokrom yang begitu estetik.Mempelai pria akan tiba 2 jam lagi. Saat ini seorang gadis menatap diri di dalam cermin. Ia hanya duduk dan menerima semua perlakuan penata rias. Ia begitu cantik dengan gaun putih itu.
'Mah, pah, maaf ya kalau Sera gak bis jaga adek sampai dia siap dengan semuanya...'
Saat itu ia di sadarkan oleh seseorang yang tiba-tiba menyentuh bahunya. Sera menatap gadis itu lewat cermin di depanya. Gadis itu tersenyum dan berusaha untuk tidak memperlihatkan rasa sedihnya bahwa kakak tercintanya itu akan menjadi kekasih orang lain.
"Ternyata Kak Sera secakep ini ya -ashhhh"
Zoyya mengusap tanganya yang habis di tampar oleh sang kakak.
"Jadi baru sadar sekarang?""Canda doang elah masih aja galak-galak padahal udah mau nikah!"
Mereka sengaja mencairkan suasana agar tidak teringat akan kesedihan. Sera menggeleng menatap gadis itu dari atas sampai bawah. Ia tertawa kecil melihat sang adik yang menolak keras atas tawaranya meminta Zoyya mengenakan dress.
"Kenapa? Lucu?""Gimana kalau kakak kasih tawaran?"
"Apa?"
"Kalau kamu make dress, kakak transfer 10 juta, gimana?"
"Big no!" Ia menggeleng cepat. Menurutnya berpakaian feminim adalah hal yang sangat tidak mungkin baginya. Dress? Heels? Lebih baik ia mengenakan sepatu dan setelan jas, fikirnya.
"Yaudah iya-iya serah deh mau pakai apa yang penting pake baju yakan?"
"Nah bener tuh tau" Zoyya mengangguk setuju. Ia menarik kursi dan duduk di dekat kakaknya yang masih sibuk di makeup. Kedua tangan ia lipat di depan dada dan duduk ala vincent sambil tak henti menatap kagum sang kakak. Sera yang menyadari itu dari sudut pandang matanya mengeluarkan suara.
"Kenapa?"
"Natap doang emang gak boleh?"
"Udah minta Acha buat dateng?"
"Udah dong" jawabnya dengan posisi tak henti menatap sang kakak. Setelah dua jam berlalu akhirnya mempelai pria di kabarkan sudah sampai. Semua orang bersiap-siap pada posisi mereka. Mempelai pria di minta untuk berdiri di depan karpet merah yang telah di sediakn. Semantara mempelai wanita akan keluar dari kamar dan menuju karpet merah.
"Kak?" Zoyya menatap kakaknya yang super duper tegang "Tenang, tarik nafas dulu okey?" Lanjutnya dan sang kakak pun mengangguk. Perlahan Sera keluar dan diikuti oleh Zoyya dan beberapa kerabatnya di belakang. Hingga pada akhirnya Sera dapat melihat sosok lelaki yang senantiasa menunggunya dengan senyuman lebar di depan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE? DELSHEL
Teen Fiction"Apa salah kalau gue suka sahabat sendiri?" Monmaap gak pinter buat deskripsi kalo kepo mending baca langsung☺️ Jangan sampai salah lapak ya🤭 ⚠️GXG ⚠️18+