• Takut

1.7K 136 5
                                    











Ia menyambut putrinya yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi.

"Sayangnya papah mau kemana hmmm?"

"Keluar bentar pah"

"Owhhh iya, kok Zoyya gak pernah main kesini ya?" Celetuk Vera yang saat itu tengah mengupas buah apel. Kalau bisa diingat kembali, kurang lebih sudah hampir satu bulan Zoyya tidak main kerumah Acha. Dari dulu mereka kemana-mana selalu berdua dan saat ini pertama kalinya anak itu hampir sebulan tidak main kerumah Acha.





"Hayoloh kenapa diem?" Vera menatap intens.

"Biasa lah mah masa gitu aja gak tau?" Saut Gio yang tengah sibuk dengan ponselnya terduduk di sofa "Anak muda mah anak muda. Paling berantem" lanjutnya.

"Berantem sampe sebulan ga main kesini?"

"Ihhh ga gitu mah..."

"Terus?"

"Tanya aja ke Joyya..."

Vera menghela nafas panjang. Ia meminta anaknya itu untuk mendekat.
"Bukanya kemarin kalian baik-baik aja? Apa yang buat kalian sampai berantem? Setau manah anak itu ngalah terus sama kamu..." Vera selalu memperhatikan mereka berdua. Dari dulu ia melihat bagaimana dekatnya kedua gadis itu.


"Gak berantem kok mah"

"Bohong, muka kamu ga bisa bohong" sela Vera dengan cepat.

"Sayang dengerin mamah..." Vera mengarahkan wajah gadis itu agar menatapnya "Mamah tau betul kalian berdua. Jangan sampai persahabatan kalian hancur gara-gara ke egoisan kalian masing-masing. Siapapun yang salah mamah gak perduli. Pokoknya kalian harus saling maaf memaafkan. Kasihan Zoyya nak, dia udah kesepian semenjak kakaknya udah menikah. Jadi kamu jangan sampai tinggalin dia juga ya?" Kalimat tersebut berhasil membuat hatinya tersentuh.


"Iya mah..."




Tak lama terdengar bel rumah. Saat itu Acha membuka pintu rumah dan memperlihatkan sosok gadis yang baru saja di bahas oleh Vera itu datang dengan senyuman lebarnya.

"Hallo uncle, aunty!" Teriaknya membuat seisi rumah menoleh kepadanya.

"Lah ini anak baru aja di gibahin tiba-tiba dateng aja kek setan" gumam Gio.

"Astaga kamu ini kemana aja gak pernah kerumah aunty hah?" Omel Vera namun ia merasa sangat senang dengan kehadiran gadis itu. Ia memeluk erat Zoyya sesekali mencubit anak jahil itu.


"Gak kemana sih, sengaja biar lauk aunty sisa banyak" kekehnya karna biasanya ia selalu makan banyak setiap berada di rumah Acha.

"Jadi ceritanya udah baikan nih?"

"Emang siapa yang berantem om?" Si paling pura-pura tidak tahu.

"Zoy mabar ga nih? Mumpung kurang lagi satu orang tim gue" ajak Gio namun sebelum Zoyya bersuara, Acha terlebih dahulu menjawab.

"Gak! Kita mau keluar wle!" Acha menjulurkan lidahnya membuat lelaki itu memutar bola mata malas.




"Bang? Tar ye entar..." bisik Zoyya menunjuk-nunjuk ponselnya seketika membuat Acha menampar sikunya.

CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang