• Tersentuh

1.6K 152 12
                                    













Merasa kecewa dengan diri sendiri hingga berkali-kali tangan itu memukul setir mobilnya.

"DASAR LEMAH!" Kesalnya karena tak mampu menjelaskan hubunganya dengan Acha kepada Vera.

"Kenapa lo lemah banget Zoy? Lo sendiri bilang apapun rintanganya bakal lo hadepin, tapi apa?" Ia menggeram pada diri sendiri. Pada akhirnya gadis itu memutuskan untuk pulang kerumahnya. Sore ini langit tak secerah seperti biasanya karena hujan. Terasa tenang namun membuatnya teringat dengan Acha.







Ia tahu jika Acha sering menyembunyikan sesuatu. Gadis itu terlihat jelas jika orang lain menganggapnya baik-baik saja.

"Justru lo yang jahat disini! Berani-beraninya lo hancurin hubungan gue sama Acha. Lo bisa bayangin gimana reaksi nyokap, bokapnya Acha kalo tau anaknya pacaran sama lo?"







Flashback

Saat jam istirahat, Zoyya tanpa sengaja berpapasan dengan Sean. Awalnya ia tak menghiraukan lelaki itu, namun langkahnya terhenti karena lelaki itu memanggilnya.

"Gue mau bicara empat mata..."setelahnya Sean pergi mendahuluinya ke tempat yang lebih sepi. Ia menghela nafas lalu dengan paksa mengikuti lelaki itu.





"Buru. Gue gak punya banyak waktu ngobrol sama orang kayak lo" ucap Zoyya dingin.

"Gue juga sebenernya ogah ngobrol sama perusak kayak lo..."

"Gue lagi gak mood berantem sama lo. Langsung ke inti aja"

"Putusin Acha"

"Apa lo bilang?" Nafasnya seketika menggebu-gebu. Kedua tanganya mengepal dengan mata menatap lekat.



"Ck! Kurang jelas?" Lelaki itu berdecak "Putusin Acha atau lo tanggung akibatnya!" Lanjutnya dengan nada sarkas namun tak sedikitpun membuat gadis itu merasa takut.

"Akibat apa yang harus gue tanggung? Apa yang mau lo lakuin? Lo jangan pernah coba macem-macem sama Acha!"

"Ck! Yang macem-macem sama Acha siapa?" Lelaki jangkung itu meminimal jarak di antara mereka.


"Justru lo yang jahat disini! Berani-beraninya lo hancurin hubungan gue sama Acha. Lo bisa bayangin gimana reaksi nyokap, bokapnya Acha kalo tau anaknya pacaran sama lo?"



"Urus hidup lo sendiri!" Zoyya langsung memilih pergi tak memperdulikan lelaki itu.










_________________







2 Minggu berlalu...






"Mmhhhh...." Ia merenggangkan tubuhnya setelah tertidur cukup lama. Ia sengaja bangun siang karena hari-hari sebelumnya waktu tidurnya berkurang karena ulangan. Ia meraih ponselnya dan membalas pesan-pesan dari Acha.



Hari ini adalah jadwal Acha melakukan terapi. Zoyya segera membersihkan diri setelahnya pergi menjemput Acha ke rumahnya. Papah Acha jarang berada di rumahnya karena sibuk bekerja.

Karena biaya perawatan Acha selama ini membutuhkan biaya yang cukup banyak, Papahnya bekerja keras hingga jarang mendapat waktu bersama keluarga. Ada satu kalimat yang pernah Zoyya dengar kala itu hingga ia tak mampu menahan air matanya.





CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang