• Remember

1.4K 142 11
                                    












Zoyya POV


Rasa sakit dari trauma yang selalu menghampiri ini tak akan pernah hilang dari tubuhku. Rasa cemas sekaligus takut selalu menyelimuti ku sepanjang waktu. Aku benci suara ambulan, aku benci jarum infus, dan aku benci dengan rasa kehilangan.


Kepergian Kak Marsha sudah bisa aku iklaskan...tapi aku tidak mau merasakan rasa sakit itu lagi dan memaksakan diri untuk melepas orang-orang yang aku sayangi.




"Jadi...dia bukan Kak Marsha kan?" Aku tau sedari tadi kedua gadis itu ingin bertanya soal itu, namun ia menunggu ku sedikit lebih tenang.

"Dia adiknya Kak Marsha, namanya Mauren..." ucap ku dan saat itu juga Mauren mengulurkan tanganya dan tersenyum manis kepada kedua manusia kembar tak sedarah itu. Aku melihat gadis itu berubah, tak seperti saat aku berkenalan lebih dulu padanya.







"Rena..."

"Dara..."

Mereka saling berkenalan satu sama lain. Kepala ku tak berhenti memikirkan Acha yang tengah melakukan operasinya di dalam sana.





Aku melihat kedua orang tua Acha yang saling menguatkan. Aku tahu bagaimana rasanya...menunggu kabar yang tak pasti antara ambang kematian.

Saat menunggu kurang lebih 2 jam lamanya, akhirnya Dokter pun keluar ruangan. Aku segera menghampiri dokter dan menanyakan bagaimana keadaan Acha.






"Operasinya berjalan dengan lancar..." ucap dokter namun aku belum bisa tenang sebelum mengetahui keadaan Acha.

"Dari 50% kemungkinan itu sudah terlewati. Seperti apa yang saya katakan, selanjutnya tergantung pasien dan juga keajaiban dari yang di atas..."


"Ijin memberi informasi, pengunjung pasien hanya boleh di lakukan maksimal 2 orang. Selain itu di harapkan menggunakan pakaian steril yang sudah di siapkan dari pihak rumah sakit..." ucap perawat yang mendampingi dokter. Saat itu aku membiarkan aunty Vera dan uncle Arga masuk lebih dulu.










Zoyya POV END





"Jadi lo adiknya Kak Marsha? Pantesan plek-ketiplek banget" si Dara yang masih penasaran dengan gadis itu.


"Tadi gue kira gue liat setan- maksudnya hantunya Kak Marsha sampe gue takut liat lo disini..." saut Rena membuat gadis itu tertawa kekeh.

"It's hard to believe, and gue juga baru tau kalo gue itu punya kembaran. You can imagine if you were me, right?"jawabnya dengan American Accentya membuat mereka terpukau.





Setelah beberapa saat, Vera dan Arga keluar dari ruangan. Keduanya menghampiri Zoyya yang masih terduduk disana.

"Sana sayang liat Acha..." ucap Vera dengan lembut. Saat itu Zoyya mengangguk, ia terlihat bingung dengan siapa ia akan masuk ke dalam ruangan.





"Masuk aja. Gue tau lo butuh waktu sama Acha..." kini lelaki itu mengeluarkan suaranya "Lo dulu, habis itu gue sama..." Gio melirik sosok gadis cantik yang duduk di sebelah Zoyya saat itu.

"Modus kali si abang satu ini..." gumam Rena namun dapat di dengar oleh Gio.



"Yaudah kalo gitu aku masuk ke dalam ya..." ucap Zoyya kepada Bera dan Arga di balas anggukan. Seperti apa yang di pintah oleh dokter, ia menggunakan pakaian steril terlebih dahulu.









CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang