• Jujur

1.9K 120 3
                                    



Apapun pilihan kamu, asal kamu bahagia aku akan berusaha baik-baik aja
~Zoyya







Semua orang terdiam saat ia baru saja masuk ke dalam kelas.

'Ngapa pada nge freez?' Batinya. Zoya memilih untuk acuh dan menuju bangkunya. Mereka jelas takut setelah melihat bagaimana marahnya Zoyya tadi. Kini anak itu udah kembali seperti Zoyya yang suka ngelawak, asal marahnya jangan di pancing lagi.





"Aku janji buto ijo itu gak bakal ganggu Acha lagi" ucapnya kepda Acha dengan senyuman.

"Kenapa harus berantem...?" Tanya Acha pelan. Bisa di baca dari raut wajahnya sedikit menyembunyikan kekecewaan.

"Aku cuma ngasih pelajaran biar dia gak seenaknya Acha" ucapnya. Selama jam pelajaran terakhir entah mengapa Acha hanya diam saja tidak seperti hiasanya yang banyak tanya.



Kring!!!




Kini saatnya mereka pulang setelah menghabiskan setengah hari mereka di sekolah.

"Biar Acha aja..." tadinya Zoyya hendak membantu membereskan alat tulis Acha namun gadis itu menolak.

"Gakpapa aku bantu" Zoyya tete kekeh untuk membantunya. Entah dengan cara apa Acha menolak sesuatu yang berbentuk effort darinya. Jika terus menolak juga rasanya tidak enak fikirnya.




"Masih sakit...?" Tanya Acha saat perjalanan menuju parkiran tanpa menoleh.

"Apanya?"

"Lukanya..." Acha terus menerus mengeluarkan intonasi pelan membuat Zoyya zedikit bingung namun ia memilih untuk menepis fikiranya itu.




"Mmmm engga kok" suasana terasa sedikit canggung karena sikap Acha yang sedikit berbeda.

"Acha?" Panggilnya berhasil membuat gadis itu menoleh "Acha marah ya...?" Si paling takut kalo Acha marah. Acha menyunggingkan senyuman tipis dan menggeleng.




"Cuman kesel dikit aja karna Joyya gak ikutin apa kata Acha tadi" ucapnya dengan santai tidak marah seperti biasanya. Tapi kali ini bukan marah Acha yang ia takutkan, melainkan melihat Acha tidak marah malah membuatnya takut.


Zoyya menghentikan langkahnya membuat Acha juga begitu.
"Im really sorry but, apa cuma perasaan aku aja Acha jadi kalem kayak gini?" Ucapnya lembut membuat Acha merasa iba.

Acha tersenyum meyakinkan "Cuman perasaan Joyya aja kok..." Acha mengaitkan tanganya seperti biasanya "Ayok..." ajaknya untuk cepat menuju parkiran.





Selama perjalanan pulang Acha hanya diam seribu kata namun wajahnya terlihat seperti biasanya.
"Hati-hati ya..." ucapnya memberikan helm kepada Zoyya setelah mereka sampai dirumah Acha.

"Loh kok hati-hati?" Tadi niat Zoyya pengen ke rumahnya Acha dulu buat main tapi kata-kata Acha membuatnya bingung.

"Owhhh iya Acha lupa, jadi Acha sama keluarga ada keluar nanti..."

"Kemana?" Tanya Zoyya membuat Acha berfikir keras.

"Mmmmm itu ke- cuma makan-makan diluar doang kok..." Acha mencoba berekspresi meyakinkan dan Zoyya pun percaya.




"Yaudah deh. Kalo gitu aku balik dulu ya?" Zoyya mengelus ujung kepala Acha membuat jantung Acha jadi pargoy. Setelah Zoyya menjauh dari pandanganya, Acha memegang dadanya dan bertanya dalam hati.


'Sebenernya Joyya- enggak, Acha yang kenapa? Kenapa selalu ngerasain hal kayak gini setiap Joyya ngelakuin sesuatu kayak gitu?'






CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang