• Only you

1K 127 14
                                    











Zoyya POV




Setelah menunggu beberapa saat akhirnya aku kembali masuk ke dalam ruangan Acha setelah kedua orang tua Acha menjenguk terlebih dahulu.

Perlahan aku masuk ke dalam ruangan yang sudah sebulan lebih aku kunjungi. Aku menatap Acha yang masih menatap ku dengan air mata yang berlinang. Aku segera mempercepat langkah ku menemuinya.



"Hei? Acha kenapa nangis hmm?" Aku mencoba menenangkanya sedangkan aku juga hampir tak mampu menahan air mataku karena merasa bahagia melihatnya kembali pulih.

Acha masih keliatan sulit berbicara karena tubuhnya masih lemah. Aku mengusap kepalanya lembut dan meminta Acha untuk menjelaskan dengan perlahan.





"Tadi Acha mimpi..."

"Mimpi apa sayang?"

"Mimpi Joyya ninggalin Acha..." mendengarkan itu membuat ku mendengarkanya dengan lebih serius.



"Dalam mimpi itu Acha mimpi lagi..." kali ini penjelasan Acha sedikit membuat ku tertawa "Joyya kenapa ketawa...? Gak ada yang lucu..." melihatnya marah dengan tempo pelan membuat ku merasa gemas hingga mencubit kedua pipinya.




"Yaudah gimana-gimana? Lanjutin aku mau denger"

"Jadi di mimpi itu Acha mimpi lagi kalau Joyya di tabrak sama Sean...setelah itu tiba-tiba Acha kebangun tapi bangunya masih di dalam mimpi...waktu Acha bangun, Acha liat Joyya di ruangan ini. Tapi, Acha gak bisa sentuh Joyya. Terus kata Mamah, Joyya udah gak ada...Joyya ninggalin Acha hiks hiks hiks" mendengar penjelasanya jujur saja sampai membuat ku garuk-garuk kepala karena bingung.



"Terus tiba-tiba gelap...Acha gak bisa liat apa-apa. Disitu Acha takut...dan akhirnya ada Joyya dateng. Setelah itu tiba-tiba aja Acha sadar dari koma..."


Kini aku paham poin dari apa yang Acha jelaskan itu. Yang jelas Acha mimpi aku meninggalkanya hingga ia terbangun dari komanya. Aku segera membawa gadis itu kedalam dekapan ku.



"Ututututu tayang..." ucap ku beberapa kali aku mengecup ujung kepalanya "Udah ya jangan nangis lagi? Aku disini, selalu. Aku selalu disini nungguin Acha..." lanjutku dengan posisi yang sama.



"Berapa lama Acha disini...?"

"Sebulan 7 hari..." jawab ku membuat gadis itu langsung menatap ku dengan ekspresi terkejutnya.

"Selama itu...?" Aku mengangguk.


"Acha harus tau kalau ada banyak orang yang sayang sama Acha. Aunty, uncle, Bang Gio, temen-temen dan ada satu orang lagi yang pengen banget ketemu sama Acha..."

"Siapa...?"

"Nanti biar aku minta dia dateng ya?"

"Eum..." Acha mengangguk tipis. Aku menaikan kedua alis ku tak paham saat Acha tiba-tiba menepuk-nepuk ranjang rumah sakit.





"Tidur disini..." Acha memintaku untuk ikut berbaring di sebelahnya dengan ukuran ranjang yang kecil sehingga jarak kami harus sangat dekat. Aku pun mengangguk dan menuruti permintaanya



Setelahnya Acha kembali memeluk tubuhku dengan sangat erat. Ia menenggelamkan wajahnya di bahu ku.

"Joyya...?"

"Iya sayang?" Jujur aku sangat merindukan hal-hal seperti ini.

"Badan Acha pegel semua...rasanya susah di gerakin..."

CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang