• Rumit

1.8K 117 2
                                    





"Joyya suka ya sama Acha?"

"Hah?"

Pertanyaan random itu berhasil membuat rasa ngantuknya menghilang. Si Acha masih mengadah natap wajah Zoyya yang gak sanggup natap balik. Jadi tadi Acha merhatiin gimik bibir Zoyya pada kata si akhir kalimat.

"Tadi Acha perhatiin gerak bibir Joyya. Acha cuma mau mastiin aja"

"Ck! Gak mungkin lah. Masa iya suka sama cewe, apalagi Acha sahabat aku" ucapnya setelah itu mengutuki diri dalam hati.

"Terus yang kemaren itu apa?"

"Kemaren?"

"Iya, Joyya cium Acha kan?" Zoyya tertegun saat mendengar hal tersebut.

"I-itu mah ci-ciuman biasa Acha...can-canda doang kok lagian cuma nyoba rasa permen..." jelasnya sangad-sangad gyugup.




'Mana ada candaan kyak gitu...' batin Acha.




Zoyya merasa bingung dengan Acha yang selalu mendongak menatapnya intens.
"Pengen itu lagi..."

"H-hah? A-apanya?" Jantungnya berdetak tak karuan. Mata gadis itu kini beralih ke bibir Zoyya membuat gadis yang di tatap susah payah meneguk ludahnya.

"Kalo emang bercanda berarti gakpapa kan?"

"Waktu itu gakpapa, tapi kalo itu di lakuin sekarang bisa ngelukain hati seseorang nanti..." ucap Zoyya membuat Acha kembali menatapnya.

"Kenapa? Bukanya Joyya bilang itu cuma bercanda dan cuman hal biasa?" Pertanyaan tersebut berhasil membuat Zoyya berfikir keras.





"I-iya tapi gini...waktu itu Acha belom deket sama Sean. Nah jadi karna itu jadi gakpapa. Tapi kalo sekarang kan Acha sama Sean udah deket, jadi itu gak boleh di lakuin..." jelas Zoyya berharap Acha udahin topiknya.

"Hubunganya apa sama deketnya Acha sama Sean?"

"Ya hubunganya karna itu cuma dilakuin buat orang yang saling suka-" Sialnya Zoyya mengatakan hal tersebut karena kepalanya pusing mikirin jawaban.

'Mati lo sekarang mati!' Zoyya mengutuki diri dalam hatinya.



"Suka? Suka apa?" Untungnya ke polosan Acha membuatnya sedikit terselamatkan.

"Suka permen"

"Apa iya ya? Acha baru tau..."

"Iyalah..."

"Tapi kenapa Joyya cuma ngelakuin itu ke Acha? Kan banyak orang tuh yang suka makan permen?" Tanya Acha membuat Zoyya mempersempit jarak wajah mereka.

"Permen Acha lebih manis..." bahkan hembusan nafasnya bisa Acha rasakan hingga keadaan sekarang terbalik, Acha yang merasakan detak jantungnya berdetak cepat.




Perlahan Zoyya memajukan wajahnya membuat Acha menutup mata. Acha merasakan sesuatu mendarat di bibirnya begitu lembut. Zoyya sedikit melumatnya dengan lembut penuh dengan perasaan. Setelah melakukan itu seperkian detik, Zoyya memindurkan wajahnya dan menatap teduh.

CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang