• Stuck

2.4K 128 4
                                    




Teruntuk Pak Jojon, sarangbeo pak
-Zoyya









Hari ini mereka mendapatkan mata pelajaran yang paling membuat kepala panas bahkan hampir meledak.

"Matematika ilmu yang menyenangkan~" Dara bernyanyi di belakang sana semakin membuat kepalanya memanas.




"Berisik lo burung Dara! Gila males banget ketemu Buk Mirna..." Zoyya merenggangkan tubuhnya lalu menidurkan kepalanya di atas meja.

"Sama njir" saut Rena.

"Bolos gak nih? Mana tugas belom selesai- ashhhh..." Zoyya mengelus tanganya yang sakit karena di tampar oleh Acha.




"Bolos Acha aduin ke Kak Sera, mau?" Ancaman Acha selalu berhasil membuat Zoyya terdiam menurut.

"Makan tuh makan..." kekeh Rena yang duduk bersama Dara.

"Aku belom buat tugas loh, tar kalo di hukum Buk Mirna gimana?"

"Salah sendiri"

"Salah Acha juga lah ngajak telfonan kemaren, aku jadi gak sempet buat kan?" Mereka asik bertengkar sedangkan Dara dan Rena menjadi penontonya.






"Ada apa ribut pagi-pagi...?" Buk Mirna dengan kacanata yang menjadi ciri khasnya masuk dengan anggun ke dalam kelas.

"Zoyya? Acha? Kenapa gak jawab?"

'Mati gue...'



"Kumpul tugas yang ibu kasih kemarin, sekarang!" Semua orang beranjak mengumpulkan tugasnya ke depan sementara Zoyya bingung harus bagaimana.

"Acha tunggu, masak Acha tega biarin aku di hukum sendiri?"

"Terus Joyya mau Acha ikut di hukum juga?" Tanya Acha dengan wajah polosnya. Zoyya menggeleng "Gak gitu maksudnya, yaudah sana kumpul dulu..." helaan nafas Zoyya menjadi titik pasrah yang sebenarnya.




Buk Mirna menghitung jumlah buku yang ada di depan.
"Kurang satu, siapa yang belom ngumpul?" Perlahan Zoyya mengangkat tanganya dengan mata tertutup.

"Tau apa yang harus kamu lakuin?"

"Iya Buk..." tanpa di pintahkan, ia segera keluar kelas dan berdiri di tengah lapangan. Saat setengah jam berdiri di sana, seseorang mendekat dan memanggilnya. Zoyya menoleh, keringatnya membuat seluruh wajahnya hampir basah.




Gadis itu masih terdiam, menatap wajah Zoyya yang sangat berdamage saat berkeringat seperti ini. Perlu mengadah untuk bisa melihat wajah Zoyya karena gadia itu lebih tinggi darinya.
"Kak Marsha? Gak ada kelas?" Suaranya membuat gadis itu tersadar.

"Ada. Langganan banget ya hormat di lapangan?" Kekeh Marsha.

"Ck! Udah jadi penghuninya malah. Kak Marsha ngapain disini?"

"Loh diusir nih?"

"Engga gitu, panas banget loh ini..."







"Pulang sekolah ada acara gak?" Tanya Marsha di balas gelengan "Habis kelas mau nonton basket?" Lanjutnya.

"Pertandinganya sekarang?"

"Iya" jawabnya seraya mengangguk.

"Yaudah deh" mendengar itu membuatnya tersenyum senang.

"Nih..." Marsha memberikan satu botol air dingin. Sebenarnya dia melihat Zoyya saat hendak menuju toilet. Karena merasa cuaca sangat panas, ia berinisiatif membelikan gadis itu minuman.





CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang