Zoyya POVSetelah penantian panjang, akhirnya bell pulang sekolah bunyi. Aku merenggangkan tubuh ku lalu merapikan alat tulis dan siap untuk pulang, eh enggak aku lupa di ajak nonton basket bareng Kak Marsha.
Sebelum itu aku juga harus ke UKS liat Acha sekalian ngasih tas-nya yang masih ada di kelas. Namun sebelum aku pergi seseorang memanggil namaku dari ambang pintu kelas.
"Zoyya?" Aku menoleh dan itu Kak Marsha.
"Eh inget tuh tasnya Acha mentang-mentang ada Kak Marsha..." bisik Rena namun aku tak mengubrisnya. Aku segera mengambil tas Acha dan nyamperin Kak Marsha.
"Loh Acha-nya mana?"
"Di UKS"
"Acha sakit?" Aku menjelaskan hal yang terjadi sebelumnya. Aku mengajak Kak Marsha untuk ikut ke UKS.
"Acha?" Panggil ku. Terlihat wajahnya sangat bosan mungkin karna hanya diam tanpa melakukan apa-apa di UKS. Yang jelas Acha anaknya aktif banget, jadi kalo diminta buat diem aja pasti bosen. Beda kalo sama aku, aku yang lebih suka diem dari pada melakukan sesuatu.
"Acha udah enakan?" Tanya Kak Marsha padanya.
"Udah kak..." Acha terlihat masih bingung kenapa aku ngajak Kak Marsha kesini, yang jelas muka juteknya mulai keliatan. Entah kenapa Acha selalu gak suka liat aku bareng Kak Marsha. Kalau aku tanya kenapa, pasti Acha jawabnya 'tau' lalu apa yang harus aku lakukan?
"Owhhh iya, tadi lupa bilang kalo Kak Marsha ngajak aku nonton basket. Acha mau ikut gak?"
"Acha emang mau nonton, lupa juga bilang ke Joyya"
"Yaudah ayok kalo gitu" Aku, Acha, sama Kak Marsha pergi ke gedung lapangan basket buat nonton basket.
Zoyya POV END
Mereka duduk di kursi penonton. Pertandingan sudah dimulai 15 menit yang lalu. Para penonton bersorak-sorak untuk mendukung para pemain yang bertanding.
"Sean!" Teriak Acha membuat yang di panggil menoleh. Matanya terbuka lebar saat mendapati Acha di antara bangku penonton. Awalnya dia kira Acha tidak akan menontonya karena melihat keadaan gadis itu sebelumnya.
"Sean semangaaattttt!" Teriaknya membuat lelaki itu tersenyum senang lalu melambai-lambai. Beberapa kali Sean mencetak skor karena begitu semangatnya di tonton oleh Acha.
Prit!
Suara peluit saat Sean mencetak skor.
"Wihhhh Sean keren banget!" Ujar Acha menepuk tanganya."Gitu doang aku juga bisa..." ucap Zoyya dengan suara berbisik. Ia merasa kesal selama pertandingan berjalan karena Acha begitu bersemangat mendukung lelaki itu.
"Zoyya? Kenapa bengong? Gak suka sama pertandinganya?" Tanya Marsha.
"Iya Kak. Gue kasih rate tiga koma lima dari sepuluh deh..." ucapnya membuat Marsha tertawa.
"Yang nyuruh nge-rate siapa coba?" Kali ini Acha yang menoleh tak suka kepada Zoyya dan Marsha begitu dekat dan saling melempar tawa.
"Tar malem sibuk gak?"
"Enggak sih kayaknya, kenapa Kak?"
"Sebenernya gue mau belajar gitar, jadi nanti rencana mau beli sama minta tolong pilihin gitar yang bagus" jelas Marsha.
"Serius mau belajar gitar?" Seru Zoyya karena dia senang jika orang lain juga suka dengan hobby yang dimilikinya.
"Serius lah, kalo lo bisa sih, kalo engga juga gakpapa"
"Bisa-bisa! Bisa banget malah" antusiasnya membuat gadis di sebelahnya menghembuskan nafas kesal. Mereka terlalu asik berdua sehingga lupa dengan Acha yang juga ada disana.
•••
Seperti biasa sebelum pulang, Zoyya selalu mengantar Acha ke rumahnya. Begitulah mereka dari dulu kesana-kemari selalu bareng-bareng, namun seiring berjalannya waktu dan bertambah umur, mereka pasti akan punya kesibukan masing-masing seperti saat ini.
"Besok minggu, Acha gak mau jalan-jalan gitu?" Tanya Zoyya masih duduk di atas motornya yang baru saja sampai di rumah Acha.
"Besok gak bisa" jawabnya membuat
alis Zoyya mengkerut karena bisanya gadis itu sangay antusias bila di ajak jalan-jalan pada saat weekend."Loh? Tumben banget emang ada kemana?"
"Gak kemana-mana" jawabnya dingin.
"Terus kenapa gak bisa?"
"Gak pengen aja" ciri-ciri orang ngambek kayak gini guys. Lagi-lagi Zoyya di buat berfikir keras kenapa Acha bisa berucap dingin padanya. Apa karena Marsha?
"Ngambek nih?"
"Siapa yang ngambek?"
"Acha"
"Gada"
"Itu mukanya di tekuk gitu. Acha ngambek karna tadi aku di ajak nonton sama Kak Marsha?" Tanya Zoyya yang tepat sasaran, lebih tepat lagi ngambeknya karna mereka janjian akan pergi beli gitar.
"Engga, yaudah Joyya balik sana. Sampe rumah mandi, biar Kak Marsha gak nunggu lama" ucapnya dengan nada ketus.
"Acha?" Kini Zoyya menatap serius "Kenapa selalu ngelarang aku buat deket-deket sama orang lain?" Terkadang dia juga merasa lelah karena dilarang untuk dekat dengan orang lain tanpa alasan.
"Cuma ngelarang bukan berarti maksa kan?"
"Ya tapi alasanya apa? Pasti ada alasan kan di balik larangan itu?"
"Acha cuma gak mau kalo Joyya lebih deket sama orang lain dan lupa sama Acha" ucapnya dengan sedikit meninggikan nada bicaranya di akhir kalimat "Acha tau Joyya orangnya humble, friendly, siapa sih yang gak nyaman kalo sama Joyya?" Lanjutnya.
Acha POV
Aku tau aku egois, sering ngelarang Joyya ini itu, dan ngerepotin Joyya. Di balik itu juga aku gak mau kalo Joyya sampai lupa sama aku. Aku gak tau kenapa sebegitu gak sukanya liat Joyya lebih deket sama orang lain ketimbang aku. Apa karna emang kita udah deket dan sahabatan dari kecil?
Aku liat wajah Joyya sedikit kebingungan karna jawaban aku tadi.
"Yaudah kalo gitu besok jemput Acha jam delapan pagi! Jangan telat! Kalo telat Acha gak mau keluar!" Ucap ku mencairkan suasana membuat Joyya kembali tersenyum padaku."Siap!" Aku tertawa melihatnya memberi hormat padaku "Telat dikit gakpapa kali" dia mencoba negosiasi waktu seperti biasanya. Aku tau dia paling gak mau jika bangun pagi-pagi walaupun jam delapan itu bisa dibilang pagi kesiangan.
"Yaudah kalo Joyya gak bangun biar nanti Acha minta Kak Sera buat bangunin besok, gimana?" Aku tau banget gimana Kak Sera kalo ngebangunin Joyya. Kak Sera lebih mempan di bandingin dengan alarm. Kalo Joyya gak bangun, Kak Sera biasanya siram dia pakek air dingin pokoknya gimana caranya biar Joyya bangun. Kak Sera bisa dibilang kembaranya Kak Ros-nya Upin Ipin.
"Ga deh engga. Di bangunin Kak Sera sama aja cari mati tau gak? Kemaren aku sempet hampir di semprot pake obat nyamuk tau ga?" Adunya kepadaku.
"Makanya jangan ngebo mulu!"
"Kalo yang bangunin Acha mah langsung melek"
"Alesan"
"Eh emang kenyataanya gitu. Emang Acha pernah liat aku gak bangun waktu Acha bangunin? Enggak kan?"
"Iyain"
To be continue...
Acha be like : iyain 😏
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE? DELSHEL
Teen Fiction"Apa salah kalau gue suka sahabat sendiri?" Monmaap gak pinter buat deskripsi kalo kepo mending baca langsung☺️ Jangan sampai salah lapak ya🤭 ⚠️GXG ⚠️18+