• Losing us

1K 122 58
                                    





Percayalah, kamu tidak akan menemukan seseorang yang bisa mencintaimu disaat kamu masih mencintai masalalumu selain aku
~Alana











Matanya menyapu seisi ruangan yang sudah laha tak ia singgahi itu. Perlahan ia masuk kedalamnya menyentuh satu persatu alat musik di dalam.

"Lo bisa ajarin gue main gitar?"



Ia teringat saat itu Marsha pernah memintanya untuk mengajarkanya bermain gitar.

"Gue gak mau kalau masih ada dia disini"

Zoyya berdecak saat mengingat bagaimana kesalnya lelaki bernama Jordy kepadanya karena cemburu denganya. Saat ini lelaki itu sudah tidak satu sekolah lagi karena di keluarkan secara paksa oleh sekolah gara-gara perbuatanya sendiri.


"Marsha suka tuh sama lo Zoy"

Alin, perempuan itu adalah teman dekat Marsha yang kini sudah melanjutkan kuliahnya di USA. Semua orang-orang yang dulunya bercanda taw di ruangan ini kini sudah pergi jauh. Terkadang ia merindukan momen-monen itu. Walaupun Jordy menyebalkan, ia tak pernah sampai menyimpan dendam dengan lelaki itu karena Jordy juga punya sisi baiknya.




Zoyya tak tahu siapa yang mengurus band sekolah saat ini karena semuanya telah pergi. Saat itu ada seorang guru yang masuk ke dalam ruangan mendapati Zoyya disana.

"Zoyya? Tumben sekali kamu masuk kesini"

"Eh, iya pak..."

"Hari ini pembukaan ekstra kulikuler, rencananya bapak akan jadikan kamu sebagai ketua band di sekolah karna kamu tau sendiri, semuanya udah lulus tinggal kamu aja yang sisa..."

"Saya pak???" Zoyya sentak terkejut dengan hal itu.

"Kamu gak mau?"

"Mau-mau pak! Mau banget!" Jawabnya dengan sumringah. Zoyya paling suka dengan yang namanya alat musik. Apalagi kalau ia di minta untuk menjadi ketu band selanjutnya setelah Marsha.



"Bagus! Kalau gitu nanti tugas kamu rekrut siswa yang mau gabung ya? Bapak udah tempelin brosurnya di papan pengumuman. Kamu tunggu aja.."

"Siap pak!"







_____________







"Cieeee gue denger-denger jadi ketua band nih sekarang..." ucap Dara membuat Zoyya tersenyum tipis.

"Kenapa? Mau gabung lo?"

"Gue? Gabung? Yang ada lari orang-orang denger gue main alat musik, nyanyi juga kaga bisa"

"Tapi suara kamu bagus" saut Rena tanpa ia sadari membuat orang-orang di sekitar melihat ke arahnya.




"Kamu? K-kalian...?"

Terlihat keduanya memasang wajah tanpa dosa. Jadi setelah menyimpan perasaanya sendiri, akhirnya Dara memberanikan untuk confest ke Rena. Awalnya Rena menolaknya, namun siapa sangka jika Dara tak mau menyerah sampai gadis itu menerimanya.






"Sssstttt...tolong lo berdua rahasiain dulu. Gue takut viral di sekolah..." bisik Rena kepada Acha dan Zoyya yang saat itu ikut makan bersama di kantin. Saat itu Acha hanya terdiam tak ikut mengobrol membuat Rena memanggilnya.

"Ca?" Gadis itu menoleh "Suara lo bagus kan? Kenapa lo gak ikut aja?" Rena sengaja ingin mendekatkan Acha dan Zoyya kembali dengan cara tersebut.




"E-enggak..."

"Engga apanya? Gue sering dengerin lo nyanyi di kamar mandi" jadi setiap Rena main kerumah Acha, ia selalu mendengar Acha bernyanyi saat di kamar mandi.

CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang