Ia memilih untuk pergi ke ruangan musik setelah menghabiskan 1/4 makananya yang jelas masih banyak tersisa karena nafsu makanya menghilang begitu melihat Sean ikut duduk dan berbincang dengan Acha di sebelahnya."Mengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatu
Aku yang tlah terikat janji
Engkau pun begitu..." ia asik mendalami lagu dengan memainkan gitar akustiknya sampai tak sadar ada orang yang sedari tadi melihatnya di depan pintu."Zoyya?" Panggilnya membuat gadis itu berhenti bernyanyi. Gadis itu dapat membaca raut wajah Zoyya yang terlihat menyembunyikan kesedihan.
"Kak Marsha?"
"Gak kantin?" Tanya Marsha ikut duduk di sebelahnya.
"Udah tadi" jawabnya membuat Marsha mengangguk.
"Ck! Lagi galauin siapa sih?"
"Siapa yang galau sih Kak?"
"Lagi sibuk gak?" Zoyya menggeleng "Gimana kalo ajarin gue main gitar?" Seketika mata Zoyya terbuka lebar, tentu saja dia sangat senang mendengar itu.
"Gaskeun!" Semangatnya lalu memberikan gitar tersebut kepada Marsha.
"Jadi mulai dari mana dulu nih?"
"Nah jadi kita bakal belajar dari chord yang dasar dulu Kak. Aku bakal ajarin tiga kunci dulu ya? Tar itu ulang-ulang terus biar jari-jarinya lemes dulu oke?" Jelasnya di balas anggukan mantap. Zoyya mulai mempragakan cara bermain dan memindahkan jari-jari dari kunci ke kunci.
"Huffff susah juga ya?" Wajah Marsha membuat Zoyya terkekeh.
"Awalnya emang gitu Kak, tapi kalo udah sering pasti bisa kok" Marsha merasa senang bisa membuat wajah Zoyya terlihat ceria kembali. Jika bertentangan dengan gitar, anak itu pasti semangatnya luar biasa.
Bukan tanpa alasan Zoyya begitu menyukai alat musik itu. Saat kecil, Papahnya selalu bernyanyi menggunakan gitar sehingga dia juga sangat menyukainya.
"Bagus Kak! Widihhhh cepet banget nih belajarnya"
"Iyalah siapa dulu coach-nya!"
"Siapa ya?" Zoyya dengan menunjukan tampang percaya dirinya membuat Marsha menampar sikunya sembari tertawa.
Saat itu seorang gadis melihat mereka dari luar kaca ruangan. Sebenarnya Acha ingin menghampiri Zoyya ke ruangan musik namun langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis bersamanya.
"Muka kamu kenapa pucet gitu?" Marsha baru menyadari wajah Zoyya yang sedikit pucat.
"Iya kemaren aku-" Zoyya baru menyadari kalau Marsha menyebut 'kamu' untuknya "Kenapa jadi aku kamu sih Kak?" Tanyanya bingung.
"Eh maaf reflek aja tadi" Marsha yang baru menyadari itu menggaruk lehernya yang tak gatal.
"Ngapain minta maaf coba? Apanya yang salah?"
"Ya gak ada sih tapi..." Marsha sulit untuk menjelaskanya.
"Aku sakit kemaren, sekarang masih dikit doang cuma yah aman-aman aja kok" jelas Zoyya yang gak mau ambil pusing masalah panggilan tadi. Mendengar kata sakit membuat Marsha reflek menempelkan punggung tanganya ke dahi gadis itu.
"Ck! Udah gakpapa kok santuy mah kalo aku gak suka sakit lama-lama" ucap Zoyya setelah Marsha menarik tanganya kembali.
"Pasti sakitnya karna kemaren kamu pinjemin jaketnya ke aku kan? Jadi masuk angin kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE? DELSHEL
Teen Fiction"Apa salah kalau gue suka sahabat sendiri?" Monmaap gak pinter buat deskripsi kalo kepo mending baca langsung☺️ Jangan sampai salah lapak ya🤭 ⚠️GXG ⚠️18+