"Acha? Darimana aja mamah telfon-telfon dari tadi tapi kamu gak aktif?" Khawatir wanita paruh baya itu saat melihat putrinya baru saja pulang kerumah. Acha pun menceritakan apa yang terjadi kepadanya."Syukur deh...terus udah bilang makasih sama temen kamu itu?" Acha menggeleng lemas.
"Acha gak tau siapa. Tapi setelah pak satpam kasih tau ciri-cirinya, Acha fikir kalo itu Joyya mah..." jelas gadis itu membuat Vera tak mengerti. Jika itu memang Zoyya lalu mengapa gadis itu tidak menolong Acha secara langsung dan mengantarnya pulang, fikirnya.
"Acha ngerti kenapa mamah nayap Acha kayak gitu. Acha sama Joyya udah putus mah..."
"Hah?" Vera benar-benar terkejut mendengar hal itu. Ia menatap putrinya itu tak percaya. Acha lantas menceritakan bagaimana mereka bisa putus.
"Gara-gara papah ya...?" Tanya Vera dengan tempo pelan.
"Engga mah bukan salah papah. Papah bener...emang harusnya dari awal kita gausah pacaran..." gadis itu menangis tersendu membuat Vera segera memeluknya.
"Tapi sayang, Zoyya-"
"Iya Acha tau mah perjuangan Joyya selama ini itu kayak gimana...justru itu yang buat Acha terpukul sampai sekarang. Rasanya sakit banget inget-inget semua perjuangan yang dia lakuin sama Acha. Bahkan Acha sampai sembuh kayak gini..."
"Acha ngerasa jahat banget. Acha selalu ngebebanin Joyya. Acha gak pernah ngerti gimana posisi Joyya. Acha cuma mikirin sakitnya Acha aja. Karna itu Acha gak mau ngebebanin Joyya lagi dan mencoba untuk dewasa dan menerima apapun yang terjadi ke depanya. Tanpa Joyya..." ia memelankan suaranya di akhir kalimat yang seketika membuat hatinya terasa tertusuk.
Saat itu Arga baru saja pulang dari kantornya melihat istri dan putrinya itu menangis. Ia merasa terpukul namun itulah yang memang harus ia lakukan demi kebaikan Acha.
'Maafin papah sayang...'
_____________
Malam ini terasa begitu sunyi dan sepi. Ponselnya kini hidup kembali setelah ia isi daya. Ia membuka ponselnya dan ia tak menyangka jika Zoyya sempat menelfonya berkali-kali sore hari tadi saat ponselnya mati.
"Joyya sebenernya masih perduli kan sama Acha?" Ucapnya seraya menatap sebuah kontak tanpa foto profil dan terakhir dilihat yang sengaja di matikan oleh Zoyya. Biasanya setiap malam mereka pasti sleepcall, namun malam ini terasa begitu hampa.
"Ternyata, life after break-up itu se-hampa ini ya..." karena gabut, Acha memilih untuk ngescroll isi galerinya. Sebenarnya jauh dari lubuk hatinya, ia sangat rindu denhan gadis itu.
Bibirnya tertarik dan berdecak saat menemukan sebuah foto yang diam-diam ia ambil saat dimana Zoyya tengah bad mood karena Acha tidak memperbolehkanya membeli sepatu yang harganya gak ngotak kalo kata Acha mending beli yang lebih penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE? DELSHEL
Teen Fiction"Apa salah kalau gue suka sahabat sendiri?" Monmaap gak pinter buat deskripsi kalo kepo mending baca langsung☺️ Jangan sampai salah lapak ya🤭 ⚠️GXG ⚠️18+