Semua orang pasti pernah mengalami dimana ia harus tetap tegar dan memperlihatkan jika dirinya baik-baik saja padahal sebenarnya ia menyimpan rasa sakit yang luar biasa. Itulah yang di alami oleh Zoyya saat ini.Ia tak bisa pergi begitu saja. Ia harus tetap disana sampai acara itu selesai. Apalagi saat ini ia di panggil untuk mendekat oleh Vera.
"Tumben kalem banget? Ada apa hmmm?" Vera mengusap lembut ujung kepala gadis yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri itu."Gakpapa kok aunty..." gakpapa tapi Vera dapat membaca raut wajahnya.
"Jangan bohong, aunty tau banget gimana kamu dari kecil. Kalau kenapa-napa selalu bilang gakpapa. Ini siapa cantik sekali?" Saat itu Vera menyadari keberadaan Marsha.
"Aku Marsha tante, kakak kelasnya Acha..." Marsha bersaliman dan di balas Vera.
"Yaudah kalau kamu gak mau cerita sama aunty sekarang. Tapi nanti habis makan, kamu harus bilang ke aunty oke?"
"Iya aunty~"
"Yaudah makan dulu sana ajak Marsha yah" pintah Vera dan ia pun menurut segera menghampiri Dara dan Rena di meja makan.
Rena dan Dara yang menyadari gadis itu datang, segera mengambilkan makanan untuk Zoyya dan Marsha.
"Ambilin sendok Ra sendok""Oke oke"
"Minuman juga tuh"
"Oke"
"Dessertnya jangan lupa"
"Ini kenapa jadi gue semua?"
Kesal Dara kepada Rena.
"Makan Zoy, nih minuman dingin biar badan lo seger" mereka yang berusaha menghibur gadis itu. Marsha merasa sedih melihat Zoyya yang sedari tadi berusaha untuk menahan diri untuk tidak menangis.Dara menepuk bahu gadis itu dua kali "Gue yakin setelah ini lo bisa keluar dari zona nyaman itu Zoy..." ucapnya mendapat anggukan setuju dari Rena. Apa yang terjadi baru saja membuatnya tak bisa lupa.
"Udah sekarang lo makan cepet habisin karna gue tau lo pengen cepet-cepet pulang kan?" Ujar Rena.
"Kalian aja gue gak laper..."
Saat itu Marsha meraih tangan gadis itu dan menatapnya begitu teduh.
"Kamu mau makan diluar?""Khmmm..." Dara berdeham sekaligus menoleh ke belakang Zoyya mengisyaratkan jika ada seseorang yang datang. Saat itu mata mereka kembali bertemu namun tak berlangsung lama karena Zoyya membuang pandanganya. Ia tak sanggup menatap Acha karena itu membuatnya teringat kembali.
"Eum kalian gak makan...?" Tanya Acha kepada mereka berempat karena mereka sama sekali belum menyentuh makanan mereka.
"Makan kok Ca makan, tapi entaran..." Jawab Rena kini Acha menoleh lagi ke arah Zoyya yang tanganya masih di genggam oleh Marsha.
"Joyya?" Panggil Acha hingga gadis itu mengadah untuk menatapnya. Bibirnya tersenyum namun raut mata itu tak bisa berbohong.
"Acha mau ngomong bentar..." saat itu Zoyya mengangguk, mereka hendak namun Marsha tak membiarkan tangan gadis itu terlepas hingga membuat Zoyya menoleh bingung.
"Ngomongnya disini aja..." ucap Marsha. Ia sudah cukup melihat gadis itu menderita atas semua yang terjadi. Ia tak akan membiarkan gadis itu merasakan kesedihan lagi.
Tiba-tiba saja suasana menjadi canggung hingga Dara yang baru saja hendak memasukan sesuap nasi sampai menghentikan niatnya dan menaruh sendoknya kembali ke atas piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE? DELSHEL
Teen Fiction"Apa salah kalau gue suka sahabat sendiri?" Monmaap gak pinter buat deskripsi kalo kepo mending baca langsung☺️ Jangan sampai salah lapak ya🤭 ⚠️GXG ⚠️18+