• Masih Hatiku

1.5K 178 74
                                    









Ia melempar dirinya ke atas tempat tidur. Hatinya benar-benar hancur mendengar Zoyya menolaknya untuk pertama kalinya. Ia sedih sekaligus marah namun tak bisa marah kepada takdir.



Ia menatap sebuah foto kecil yang terpajang di atas nakas itu. Sebuah foto dimana malam itu mereka jadian. Tepat di sebuah restaurant steak milik Zoyya terlihat mereka tersenyum bersama dengan Zoyya yang memegang sebuah bucket bunga.







"Aku benci sama kamu!"





Prank!!!







Acha melempar foto tersebut ke arah dinding hingga pecah berkeping-keping. Ia menangis menatap foto yang ia pecahkan itu. Saat itu orang-orang rumah menyadari suara benda pecah hingga membuat mereka menghampiri Acha ke kamarnya.




Tok tok tok!





"Acha bukain pintunya!"

"Acha jangan buat mamah khawatir!"

"Dek bukain pintunya sekarang!"




Semuanya menggedor-gedor pintu kamar Acha namun gadis itu tak mau membukanya. Hingga pada akhirnya Gio mendobrak pintu itu bersama dengan Papahnya. Setelah pintu berhasil di buka, mereka terkejut melihat Acha terduduk di lantai dengan menangis sesenggukan.




"Kamu ngapain sih?" Gio sangat khawatir dengan adiknya itu langsung memeluk dan mengusap kepalanya.

"Mah...Acha minta tolong buang semua barang-barang itu..." Acha menatap semua barang-barang pemberian dari Zoyya yang sengaja ia simpan dan tata dengan baik di kamarnya. Saat itu Acha hendak melepas kalung yang di berikan oleh Zoyya saat ia ulang tahun kala itu namun ia mengurungkan niatnya dan kembali menangis.







"Iya sayang..." Vera pun tak bisa mengubrisnya.

"Biar Gio aja mah..." Gio menahan Vera yang baru saja ingin membersihkan barang-barang itu.

Saat itu Arga hanya bisa menatap putrinya dengan penuh penyesalan. Tspi apa daya jika yang terbaik menurutnya seperti ini.







______________







Pagi ini ia terbangun dengan mata yang sangat berat. Dengan terpaksa ia membuka matanya saat jam alarm itu berbunyi. Hari ini ia merasa malas untuk pergi ke sekolah karena pelajaran olahraga yang mengharuskanya datang ke sekolah jm 6 pagi.


Ia menghela nafas panjang, peregangkan tubuhnya, dan akhirnya pergi ke kamar mandi. Ia menatap diri dalam cermin dengan kondisi rambutnya yang sangat berantakan. Matanya sembab karena ia menangis semalaman.



"Jujur, Acha kangen banget..."







"Aku juga kangen banget sama Acha. Tapi aku masih marah sama Acha..." ia bermonolog seraya menatap cermin di hadapanya "Hampa banget rasanya...tiap pagi aku selalu bangun tanpa dapet notif dari Acha..." setelahnya ia segera membersihkan diri karena waktu terus berjalan.








Singkat cerita sampai di sekolah ia menaruh tasnya di dalam loker terlebih dahulu. Hari ini mereka mendapat mata pelajaran olahraga renang. Masing-masing dari mereka sudah membawa baju ganti setiap mata pelajaran tersebut.



"DOR!" Dara menepuk punggung Zoyya saat gadis itu menarus tasnya ke dalam loker hingga membuatnya terkejut. Tak lama Zoyya membalas gadis itu dengan pukulan kecil pada lenganya.


CAN WE?  DELSHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang