Beberapa hari ini, Arhad dibuat kesal melihat Ruzeline dan Ren yang menjadi begitu dekat. Bahkan kemarin ketika Ren pulang dari rumah sakit ke panti asuhan, Ruzeline begitu memperhatikannya.
"Apa kurangnya aku dari bocah itu?"
Di meja kerjanya, Arhad menggerutu sebal. Membuat sekretarisnya—Dierja tertawa mendengarnya. Hari ini Arhad tengah berada di anak perusahaan Bumantara, yaitu Bumantara Airport & Airlines. Perusahaan yang ia dirikan sendiri.
"Anda harus fokus bekerja Tuan. Karena anda jarang datang ke kantor."
Arhad memang jarang pergi ke perusahaannya itu. Karena tugasnya hanyalah menyetujui dan memikirkan inovasi dan perkembangan untuk Bumantara Airport & Airlines. Sehingga ia tidak perlu datang setiap hari.
"Kau berani mengaturku sekarang?" sinis Arhad.
"Maaf Tuan. Anda tau kan saya tidak pernah bermaksud begitu."
Keadaan pun hening sementara karena Arhad tengah sibuk dengan dokumennya.
"Maaf Tuan, mengapa anda memanggil saya ke sini?" tanya Dierja yang bingung karena Arhad tak kunjung memberitahu tujuannya.
"Oh aku lupa. Bantu aku pikirkan cara melamar seseorang dengan romantis."
"Tuan, tapi pekerjaan saya hari ini sudah sangat menum-"
"Tambahan gaji dua kali lipat bulan ini jika kau bersedia."
"Mana bisa saya menolak Tuan. Anda tau kan saya ini bawahan anda yang paling patuh."
Mendengar Dierja, Arhad memutar matanya malas. Memang kalau sudah mendengar uang, ia pasti begitu.
"Sekarang keluarlah dan pikirkan rencana."
"Siap, Kapten!"
***
Ruzeline yang tengah menyiram bunga di depan kedai saat sore hari, tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Arhad.
"Loh, bukankah katanya dia harus ke perusahaan hari ini?" batinnya.
"Sore, Nona. Hari ini aku pulang lebih cepat hanya untuk mengajakmu pergi," kata Arhad setelah turun dari mobil.
"Pergi? Pergi ke mana Tuan? Apa tidak masalah meninggalkan pekerjaan anda?"
"Tentu saja tidak masalah."
Tiba-tiba pikiran Arhad terlintas kepada beberapa jam yang lalu.
"Rencana yang bagus. Aku ingin kau persiapkan semuanya, kalau bisa carilah pekerja sebanyak mungkin, karena aku ingin semuanya selesai 6 jam lagi."
"Baiklah Tuan. Mengapa anda ingin semua persiapan untuk melamar selesai 6 jam lagi?"
"Tentu saja karena aku ingin melamarnya hari ini."
"Anda bercanda Tuan?! Lantas bagaimana pekerjaan anda?"
"Tentu saja, kau yang bantu aku selesaikan."
"Bagaimana anda bisa melakukan ini Tuan? Pekerjaan saya sudah bany-"
"Kenaikan gaji 5 kali lipat untuk bulan ini."
Dengan cepat, mata Dierja menjadi berbinar-binar.
"Mana mungkin saya menolak permintaan anda Tuan. Tentu saja harus saya lakukan. Anda kan atasan saya."
Begitulah.
Kembali ke situasi sekarang.
"Memang anda ingin mengajak saya ke mana, Tuan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/337772923-288-k303455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid: Temaram
RomansaGadis Belanda terlibat dengan orang-orang terpenting Indonesia pada 1950. ❝Aku keturunan penjajah. Kita tak akan pernah bersatu.❞ ‐ 1950, Jakarta Setelah Indonesia merdeka, pernakah kalian berpikir bagaimana nasib keturunan para penjajah yang ada? ...