Part 52: Izin Selingkuh?

2K 79 5
                                    

Sudah seminggu Carra dan Leo tak ada komunikasi.

"Kak, Syauqie pergi sekolah dulu ya," ucap Syauqie.

"Iya, masih ada uang?"

"Masih kok, tapi kalau mau tambahin juga gapapa sih."

"Yaudah ini kakak tambahin."

"Ah baik banget sih, makasih."

"Hmm...jangan boros-boros."

"Siap. Yaudah assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

.

.

.

"Ih kok tiba-tiba pingin sushi ya? Nanti deh makan siang aja."

"Eh Ra, nanti makan siang kita makan di restoran yuk," ucap Putri.

"Hmm... Aku mau makan Sushi mbak," ucap Carra.

"Wah boleh juga tuh, nanti kita makan sushi ya."

"Iya, mbak."

.

.

.

"Lo sering makan kesini Ra?"

"Sering mbak, soalnya ini sushi paling enak."

"Ya iyalah enak, orang disini mahal."

"Enggak terlalu mahal kok, masih bisa dijangkau sama kita," ucap Carra.

"Iya dijangkau sama Lo bukan sama kita," ucap Cindy.

"Yaelah mbak, hari ini aku traktir deh. Karena udah mau nemenin aku makan disini."

"Bener nih Ra? Boleh dong makan sepuasnya?"

"Boleh, makan aja."

"Wah makasih Ra."

"Iya. Sama-sama."

.

.

.

Malam pun tiba, setelah makan malam, Syauqie langsung masuk ke kamar karena ia ingin belajar, dikarenakan besok dia ujian. Sedangkan Carra ia sedang menonton TV.

"Ngapain nih bunda nelfon malam-malam?"

"Hallo, bund?"

"Hallo, Ra. Kamu bisa kerumah bunda ga?"

"Emang kenapa bund?"

"Disini ada acara keluarga Ra, kamu bisa kesini kan?"

"Iy-" ucap Carra terpotong. Ia teringat bahwa ia harus sedikit menjaga jarak dengan keluarga Leo.

"Ra? Hei! Kok diam? Bisa kan?"

"Aduh maaf bund, tapi pekerjaan Carra banyak banget, lagipula Syauqie masih belajar buat besok ujian, enggak mungkin kan Carra ninggalin Syauqie sendiri, jadi maaf ya bund. Carra gabisa datang."

"Yaudah gapapa. Yaudah bunda tutup ya telfonnya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Tut!

"Huft... Maafin Bunda ya sayang, kita memang harus menjaga jarak sama keluarga ayah kamu," ucap Carra sambil mengelus perutnya.

"Tiba-tiba kok pingin beli martabak ya? Beli online aja deh," ucap Carra.

Carra segera memesan martabak yang ia inginkan melalui handphonenya.

Setelah menunggu akhirnya martabak nya pun datang. Ia memakan satu potong martabak saat sedang mengunyah, ia kembali merasakan mual. Dengan segera ia memuntahkan di kamar mandi. 

Married With ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang