Part 58: Bunga Pink

1.6K 75 2
                                    

"Bang Rendi," panggil Belle.

"Iya?"

"Boleh minta nomornya Carra ga?"

"Buat apa?"

"Enggak ada apa-apa sih, cuma minta aja," ucap Belle

"Yauda nanti gue kirim sama Lo," ucap bang Rendi.

"Makasih bang."

"Hmm..."

"Eh sekalian minta instagramnya juga lah."

"Lo ini kenapa sih? Lo mau stalk akun sosmed dia? Lo tau kan dia itu-"

"Tau, dia pacarnya Leo kan?"

"L-lo tau? Darimana Lo tau?"

"Dari Leo sendiri. Udahlah bang, minta ig Carra."

"Tapi Lo jangan macem-macem."

"Iya, aman aja."

"Ig nya, Arsh_arkenniael."

"Oke bang. Makasih."

.

.

.

"Ra, Lo bawa semua kertas buat fotokopian itu, tarok di alat fotokopian yang ada diujung sana," ucap Belinda.

"Tapi mbak ini berat," ucap Carra.

"Terus? Lo nggak kuat?"

"Kuat sih, cuman aku engga boleh angkat yang berat-berat," ucap Carra.

"Ada penyakit Lo, sampai enggak boleh angkat yang berat-berat? Udahlah Lo angkat nih semua kertas dan bawa kesana, gausah banyak cing-cong Lo," ucap Belinda dan berlalu pergi.

Dan dengan terpaksa Carra membawa kertas tersebut. Saat berjalan tiba-tiba Carra mendengar suara yang memanggil namanya.

"CARRA!"

"A-ayah? Ayah ngapain disini?"

"Ayah udah bilang, jangan pernah angkat sesuatu yang berat-berat! Kenapa sekarang malah angkat yang berat-berat? Kamu tau kan kalau kamu lagi hamil?"

"Iya, Yah. Tapi ini enggak terlalu berat kok," ucap Carra.

"Jangan pernah bohong! Sekarang turunin itu, biar asisten ayah yang bawa!"

"Iya,Yah," ucapnya tanpa membantah mertuanya itu.

"Ayah ngapain disini?"

"Selama Leo ke Belanda, ayah akan ambil alih perusahaan ini untuk sementara, nanti kalau Leo sudah kembali ke Indonesia ayah akan serahkan lagi perusahaan ini kepada Leo."

"Oh gitu."

"Oh iya untuk perusahaan Elgibran, mending kamu juga urus untuk sementara waktu, soalnya tanpa adanya seorang pemimpin nanti kacau jadinya."

"Iya, ayah."

"Nanti kalau ada yang enggak tau tanya sama Ayah atau sama Leo."

"Iya ayah."

"Kapan Leo pulang?"

"Katanya sih lima hari lagi," ucap Carra.

"Oh bentar lagi berarti. Yaudah sekarang kamu kembali kerja, inget jangan terlalu stress dan jangan angkat sesuatu yang berat, paham?"

"Paham, Yah."

"Yaudah sana."

.

.

.

"Astaga, Carra!"

"Ih kenapa kalian teriak-teriak sih? Tuh kita diliatin tauu."

Married With ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang