Part11: LEO AND CARRA

2.8K 63 0
                                    

Selama seminggu ini, Carra disibukkan dengan urusan pekerjaan yang tak henti hentinya diberikan kepadanya, sampai sampai ia jarang makan dan tidur demi mengerjakan tugasnya. Sedangkan, Leo disibukkan dengan pekerjaannya sebagai publik figur dan seorang pengusaha yang harus mengurus dua perusahaan sekaligus, bahkan meraka kini jarang bertemu satu sama lain.

"Apa jadwal saya hari ini?" Tanya pak Dion.

"Meeting ke perusahaan Leevan company, pak."

"Jam berapa?"

"45 menit lagi pak."

"Oke, sekarang kamu siapkan semua bahan yang akan dipakai untuk Meeting."

"Baik pak,"

***
"Eh Ra, mendingan kamu sekarang istirahat deh. Liat muka kamu pucat banget." Ucap kak Adel.

"Engga papa kak. Yaudah aku pergi dulu bye!"

"Iya!"

***
Kini mereka telah sampai di perusahaan Leevan company.

"Selamat siang, pak Dion." Ucap salah satu pegawai yang ada disana.

"Siang."

"Mari ikuti saya pak." Kami pun mengikuti Pegawai tersebut.

Ceklek!

"Selamat siang, pak Dion."

"Siang"

"Mohon maaf, kemungkinan bos kami sedikit telat untuk datang kesini, jadi saya selaku asisten dari pak Lee ditugaskan untuk menggantikan beliau sementara," Ucap asisten Theo dan pak Dion mengangguk. Meeting pun dimulai, semua berjalan lancar, namun saat meeting berada di tengah tengah, terdapat seseorang bermasker, yang baru memasuki ruangan meeting.

"Maaf, saya telat."

"Iya, pak Lee." Ucap pak Dion, Leo segera duduk di kursi yang telah disediakan. Kini meeting pun dilanjutkan kembali sampai akhirnya pun selesai. Leo pun melihat kerah Carra yang terduduk dengan muka yang pucat Pasih. Leo pun menggerakkan alisnya terangkat sebagai pertanyaan 'kenapa?' namun Carra hanya menggeleng.

"Sepertinya meeting nya sudah cukup sampai disini, kalau begitu saya pamit ke kantor saya pak Lee."

"Iya, pak Dion. Namun, sebelum itu saya ingin berbicara kepada sekretaris anda sebentar." Ucap Leo.

"Iya, saya tunggu. Memangnya ada apa ya pak Lee?"

"Eh tidak usah pak, nanti kalau sudah selesai saya antar dia ke perusahaan pak Dion, tidak ini hanya bicara biasa."

"Iya, pak Lee. Kalau begitu saya pamit" Leo hanya mengangguk. Setelah pak Dion pergi, leo kembali ke keruangan meeting sambil menarik Tangan Carra.

"Kenapa?" Tanya Carra lemas.

"Lo sakit?'

"Engga," ucap Carra berbohong sebenarnya ia merasakan sakit di kepalanya.

"Beneran?" Tanya Leo memastikan.

"Iya, yaudah anterin gue ke kantor." Leo mengangguk. Namun, saat Carra berdiri, ia merasakan kepala yang sakit luar biasa, dan pandangan menjadi buram dan gelap, leo yang sigap pun langsung menopang tubuh Carra, dan menggendong nya dan memasukkan Carra kedalam mobil dan pergi ke rumah sakit.

***
"Auws..." Ringis Carra saat sadar dari pingsannya karena kepalanya masih terlalu sakit.

"Mau minum?" Tanya Leo yang berada di sebelah brankar rumah sakit. Carra mengangguk. Leo lun memberikan segelas air kepada Carra, Carra pun meminumnya hingga habis.

"Gimana? Apa yang masih sakit?" Tanya Leo.

"Kepala." Jawab Carra pelan.

"Yaudah sekarang tidur lagi." Suruh Leo.

Married With ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang