Bab 78: Jealous of Ryu

1.8K 45 100
                                    

Tak terasa kini Carra dan Leo sudah berada di Singapura selama kurang lebih satu minggu.

"Sayang, besok kalau kita pulang ke Indonesia gapapa? I mean kondisi kamu udah sehat belum?"

"Harus banget besok pulangnya ya?"

"Kamu gabisa? Kalau gabisa Kakak aja yang pulang balik Indonesia Singapura," ucap Leo.

"Oh kakak ada syuting ya disana?"

"Iya, dari kemarin kakak ditelfonin terus sama bang Rendi," ucap Leo.

"Aku bisa kok pulang besok, kalau gitu sekarang aku packing baju dulu," ucap Carra.

"Beneran bisa? Kalau enggak bisa enggak usah dipaksain."

"Bisa kok. Kakak jagain Ryu dulu, aku mau masukin baju ke koper," ucap Carra

"Iya."

.

.

.

Keesokan paginya. Kini mereka sudah berada di Bandara Singapura.

"Kira-kira aman ga Ryu? Dia bakalan rewel ga?"

"Enggak kok, tenang aja ini masih jam tidurnya Ryu dan tadi juga aku udah kasih asi jadi udah nyaman dia," ucap Carra sambil melihat Ryu yang berada di pangkuannya.

"Ryu biar sama kakak aja, kamu istirahat aja," ucap Leo

"Iya kak."

.

.

.

Setelah perjalanan kurang lebih dua jam, akhirnya mereka telah sampai di bandara Soekarno-Hatta.

"Uqie lo dimana? kita udah di gerbang utama," ucap Leo.

"Maju aja bang, nanti lo liat mobil gue," ucap Syauqi.

"Oke"

"Ayok, Uqie udah nunggu kita di depan," ajak Leo.

"Iya."

.

.

.

"Alhamdulillah sampai juga dirumah, capek banget," ucap Syauqi.

"Oh iya, kakak langsung ketemu sama bang Rendi ya, mau bahas skenario film besok," ucap Leo.

"Ga istirahat dulu? Ga capek apa?" tanya Carra

"Enggak, bang Rendi udah nungguin soalnya," ucap Leo

"Yaudah jangan pulang malam-malam," ucap Carra

"Uqie lo jangan pulang sebelum Abang pulang, kalau lo pulang sebelum Abang pulang jangan harap Abang beliin lo Lego lagi," ancam Leo.

"Iya bang."

"Ayah pergi dulu ya sayang, assalamualaikum." pamit Leo kepada Ryu.

"Waalaikumsalam "

"Widih badannya terbuat dari apasih? Kok enggak capek setelah penerbangan," ucap Syauqi.

"Udah mending bantuin kakak angkatin koper ini ke kamar kakak," ucap Carra.

"Gila ya lo kak? Masa gue harus angkat koper ini sampai lantai tiga? enggak ah."

"Oh gue bilang aja sama bang-"

"Iya gue angkat kok ini," ucap Syauqi.

Kini mereka telah sampai di lantai tiga.

"Capek banget."

"Sekalian bukain pintu kamar, Qie," ucap Carra.

"Males ah, gue capek gue mau duduk dulu, kenapa enggak mandiri aja sih?"

Married With ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang