[Pharmasung Ltd Headquarter - 16.00 KST]
[Author POV]
"Lepas .... !!!"
Seseorang berusaha melepaskan cengkraman tangan beberapa pengawal yang telah menjemput nya dengan paksa dari kampus.
Laki-laki itu berusaha menendang beberapa pengawal hingga beberapa kali bisa melepaskan diri. Tetapi kedua pengawal lain segera kembali mencengkeram dan memaksa lelaki itu untuk berjalan dengan segera.
"Aku bilang lepaskan!! Aku bisa berjalan sendiri!!"
Gertakan nya kali ini membuat keempat pengawal itu membungkukan badan. Ia segera merapikan kembali lengan baju hem yang kusut karena cengkraman yang ia dapatkan. Lelaki tampan itu melanjutkan langkah nya memasuki gedung berlantai 25 itu sembari bersungut-sungut kesal.
Laki - laki yang baru di jemput paksa oleh beberapa orang suruhan itu adalah Lee Taeyong. Mahasiswa kedokteran Seoul National University sekaligus putra tunggal dari Lee Dong Sung, seorang pemilik perusahaan farmasi terbesar di Seoul sejak dua puluh tahun yang lalu.
Hubungan anak dan ayah yang tidak terlalu dekat itu semakin diperburuk ketika istri Lee Dong Sung meninggal dunia dua tahun yang lalu.
Lee Taeyong yang merupakan anak semata wayang mereka selalu menyalahkan sang ayah sebagai penyebab utama kematian ibu nya. Hal ini di picu karena kematian istri Lee Dong Sung yang dirasa sangat tidak wajar.
Sejak tiga tahun terakhir, krisis yang mendera di Korea Selatan cukup berdampak kepada laju ekonomi di negara itu. Banyak perusahaan gulung tikar dan pemutusan hubungan kerja terjadi dimana-mana.
Hanya perusahaan-perusahaan raksasa yang bisa survive dengan keadaan itu. Walaupun Pharmasung Ltd termasuk kategori perusahaan farmasi terbesar, tetapi efek dari krisis kepada perusahaan itu lumayan terasa dampak nya.
Lee Taeyong selalu merasa ibunya yang ditemukan meninggal kala pagi dengan mulut berbusa itu adalah salah satu ulah ayah nya.
Yah dia sangat mengetahui bahwa ayah nya adalah seorang mafia berkedok pengusaha. Dia tega membunuh isteri nya hanya demi asuransi jiwa yang bisa menolong keuangan perusahaan yang turut terdampak itu.
Lee Dong Sung selalu berusaha memaksa putra semata wayang nya untuk ikut terjun mengurus perusahaan yang telah ia rintis. Berbagai mediasi dan negosiasi selalu ayah nya tawarkan, bahkan dengan iming-iming uang yang nominal nya tidak main-main.
Tetapi anak tampan itu sudah terlanjur membenci sosok ayah itu dan tidak berminat sama sekali untuk ikut terjun dalam mengurusi usaha kotor ayah nya.
Taeyong membuka pintu besar kantor ayah nya, dimana seketika ia melihat lelaki tua dengan rambut putih nya sedang menelfon seseorang dengan kursi membelakangi. Keempat pengawal nya segera meninggalkan ayah dan anak di dalam ruangan besar itu.
Tidak terlalu lama Lee Dong Sung terlihat mengakhiri panggilan dan segera memutar kursi nya. Anak lelaki tampan satu-satu nya yang ia punya segera tertangkap di kedua bola matanya. Dia tersenyum sekilas kemudian meletakan handphone yang sedari tadi ia pegang.
"Duduk lah, nak."
Lee Taeyong mendudukan pantat nya di kursi empuk yang berada di depan meja kerja ayah nya. Dia memalingkan muka, tidak ingin beradu pandang dengan lelaki berambut putih itu.
"Kenapa aku di seret bak seorang penjahat, appa? Katakan apa yang kamu ingin kan dariku? Waktu ku tidak banyak."
"Hahaha melihat mu seketika mengingatkan masa muda ku, nak. Masa muda seorang pemberontak kecil kepada orang tuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF SACRED
FanfictionPark Jinny, seorang mahasiswa seni yang berasal dari Los Angeles California merupakan pewaris tunggal perusahaan global dan salah satu chaebol nomor wahid di Korea. Ia harus berjuang keras dalam menghadapi rasa trauma nya selama lima belas tahun te...