The Secret of Sacred

363 113 3
                                    

"Nyoya, anda adalah inspirasi hidup saya."

         Son Ye Jin mengernyitkan dahi, kemudian ia segera memandang ke arah Jinny yang masih menahan tawa mendengar ucapan kekasih nya. Tetapi pimpinan PJ Group itu tersenyum kembali saat menatap gadis berdarah Indonesia itu.

"Wha-what?" Son Ye Jin tersenyum heran ke arah Dita.

"Bukan kah kemarin aku sudah memberitahukan kepada mu, eomma. Bahwa kekasih ku tercinta ini adalah fans fanatik mu." 

        Jinny terkekeh melihat ekspresi Dita yang masih tidak melepas pandangan mata dari eomma nya. Tawa Son Ye Jin meledak seketika mengingat ucapan anak nya itu. Dia masih terkekeh memandang Dita yang kini tersenyum dengan tersipu.

"Eooh geurrae? Sudah ... sudah, sekarang ayo kalian segera duduk." Son Ye Jin membelai bahu Dita dengan lembut.

"Apakah eomma menunggu kami terlalu lama?" Jinny mengecup pipi kanan dan kiri Son Ye Jin dengan kasih sayang.

"Tidak Jin Hee, eomma pun baru sampai tidak lama sebelum kalian datang. Duduk lah Dita, nyamankan diri kamu sayang." Son Ye Jin tersenyum.

         Jinny segera menarik kursi untuk kekasih nya. Dita tersenyum sebelum dia duduk di kursi itu. Setelah memastikan Dita nyaman dengan posisi duduk nya, Jinny segera menyusul duduk di sebelah nya. 

        Son Ye Jin hanya tersenyum melihat perlakuan lembut putri semata wayang nya itu terhadap Dita. Berbeda dengan perlakuan kepada mantan-mantan nya terdahulu yang bahkan Son Ye Jin tidak berminat untuk menemui mereka. Kecuali dengan Park Minji karena ia merupakan putri dari sahabat nya.

       Gadis berambut pink itu segera menepuk tangan dan beberapa waitress segera masuk untuk menghidangkan appetizer. Dita masih berusaha mengatur nafas agar rasa gerogi nya bisa berkurang. 

        Memandang wajah seorang Son Ye Jin secara langsung benar-benar membuat nya sedikit minder. Walaupun wanita itu sudah berusia diatas empat puluh lima tahun, tetapi wajah cantik dan wibawanya benar-benar terasa kuat.

"Dita."

"Yee, nyonya." Dita mencoba tersenyum.

"Dita, tolong jangan panggil saya seperti itu. Kamu bisa memanggil saya eomma, sama seperti Jin Hee memanggil saya." Son Ye Jin tersenyum.

"Tetapi, apakah tidak apa-apa memanggil anda seperti itu, nyonya? Anda adalah seseorang yang menginspirasi saya selama ini." Dita mencoba berbicara dengan tenang.

"Justru saya akan marah kalau kamu tetap memanggilku dengan seperti itu. Please Dita." Son Ye Jin tersenyum.

"Kalau eomma sudah meminta, maka beliau tidak masalah babe." Jinny membelai tangan Dita dengan lembut.

"Ba-baik eomma." Dita tersenyum. Tetapi entah kenapa hatinya merasa jauh lebih lega sekarang.

"Kenapa aku menjadi salah satu inspirasimu, Dita?" Son Ye Jin menatap gadis berponi itu.

"Anda adalah inspirasi bagi seluruh wanita di dunia, eomma. Sepak terjang anda dalam dunia bisnis, serta ilmu-ilmu dan motivasi yang sering anda bagi itu adalah alasan yang lebih dari cukup untuk saya mengidolakan anda." Dita mulai bercerita dengan semangat nya.

"Kebetulan waktu itu Dita melihat eomma di tayangan televisi saat pertama kali tiba di Seoul. Dia bercerita sama seperti itu, eomma." 

         Jinny tersenyum menatap kekasih nya. Sementara Dita hanya mencubit pinggang Jinny dengan kesal walaupun bibir nya terumbar senyum. Beberapa waitress menuangkan red wine ke dalam tiga gelas. Dimana Son Ye Jin langsung mengambil gelas yang sudah terisi itu.

THE SECRET OF SACREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang