[The Village Complex, 06.00 KST]
[Author POV]
Suasana hening masih memenuhi seluruh ruangan di unit 1007 The Village Apartement, dimana seorang Dita Karang tinggal disana. Matahari yang sudah memasuki musim panas tampak nya tidak sabar untuk menerangi luasnya cakrawala pagi ini.
Gadis cantik multitalenta yang masih tergulung di dalam selimut tampak menggeliat beberapa kali. Dia menguap dengan lebar nya seolah ingin menghirup udara segar pagi ini dengan sebanyak - banyak nya.
Dita tampak mengernyitkan matanya ketika sinar matahari berhasil menembus kedua matanya secara langsung melalui celah tirai. Dia segera membangunkan badan dan melihat jam yang tertempel di dinding dimana waktu sudah menunjukan pukul 06.00 KST pagi.
Dia meraba handphone yang ditaruh diatas nakas, kemudian membuka kunci layar dengan finger print nya. Masih belum ada tanda-tanda kabar dari sang kekasih yang beberapa hari belakangan sangat ia tunggu.
Dita Karang hanya bisa kembali menghembuskan nafas berat beberapa kali. Ia segera beranjak untuk mengganti bathrobe yang ia pakai semalaman dengan sebuah kaos oblong oversize berwarna putih.
Ceklek ....
Pintu kamarnya terbuka dimana seorang Dita langsung beranjak ke arah dapur. Dengan bersenandung lirih ia segera mencepol geraian rambut panjang nya. Suara dengkuran saling sahut terdengar nyaring dari arah ruang keluarga. Dia kembali teringat jika kedua sahabat kekasih nya semalam menginap di unit nya.
Ia segera memeriksa ke arah ruang keluarga dimana kedua idiot yang saling mendengkur itu benar-benar dalam posisi yang tidak bisa di deskripsikan dengan cukup baik.
Kedua kaki mereka berada di atas sofa sementara badan mereka berada di karpet bawah. Botol-botol kaleng jus tergeletak dimana - mana dan plastik snack bertebaran di lantai.
Dita kembali dibuat mengelus dada melihat kelakuan mereka. Ia tidak segera membangunkan dua makhluk itu melainkan ia akan menyiapkan sarapan terlebih dahulu.
Dancer cantik itu kembali berjalan ke arah dapur dan menyalakan stove untuk memanaskan air. Dia akan membuat menu sarapan yang sangat simple hari ini. Sandwich adalah daftar menu simpel yang akan dia buat pagi ini.
Dengan bersenandung lirih, Dita tampak benar - benar menikmati aktivitas memasak nya. Perhatian nya kembali teralih ketika bel pintu unit nya terdengar beberapa kali.
Ting ... Tong ... Ting ... Tong ....
Dita menoleh ke arah pintu dengan segera. Siapa gerangan yang berkunjung pagi-pagi seperti ini? Gumam nya dalam hati.
[DITA POV]
Ting ... Tong ....
"Nee, jankkaman jankkaman."
Aku melepas celemek setelah selesai membuat omelet terakhir. Langkahku segera bergegas menuju ke arah pintu unit berwarna hitam, kemudian mengintip sejenak melalui lobang pintu untuk melihat siapa orang yang berkunjung sepagi ini.
Bip ... bip ... ceklek ....
"Morning, eonni."
Gadis visual unreal yang notabene adik ketemu gede di Seoul sudah terpampang di depan mataku. Lee Soodam dengan senyum manisnya tanpa menunggu balasan dari ucapan ku segera menghamburkan pelukan dengan penuh hangat.
"Morning, bidadari tak bersayap adik ku tersayang." sapaku setelah masing-masing dari kami melonggarkan pelukan.
"Apakah aku terlalu pagi mengunjungimu, eonni?" Soodam tersenyum sembari mengedipkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF SACRED
FanfictionPark Jinny, seorang mahasiswa seni yang berasal dari Los Angeles California merupakan pewaris tunggal perusahaan global dan salah satu chaebol nomor wahid di Korea. Ia harus berjuang keras dalam menghadapi rasa trauma nya selama lima belas tahun te...