Malam hari di sebuah gudang kosong tempat dimana beberapa drum besar berisi obat - obatan dan cairan kimia tersimpan dengan rapi. Seorang wanita terduduk dengan kedua tangan dan kaki terikat di sebuah kursi tengah berusaha melepas jeratan tali nya.
Kedua mata yang tertutup kain hitam menghalangi pandangan nya sejak ia dibawa paksa oleh orang - orang kasar berbadan besar yang sama sekali tidak ia kenali. Ia tengah ketakutan, tetapi keberanian nya untuk segera lepas dan kabur dari jeratan tali lebih besar dari apa yang dibayangkan.
Saat ini harapan satu - satu nya adalah ada yang menolongnya dengan segera, siapapun itu. Semerbak aroma bahan - bahan kimia yang menyengat membuat dada nya terasa sesak. Ia semakin berusaha untuk melepaskan ikatan tali di tangan dan berteriak dengan kencang sebisanya
"Tolooong!!! ... Tolooong!!!" Dita berteriak.
Air matanya kembali berlinang karena hanya ada hening di sekitar nya. Ia kembali menggerakan kedua tangan agar ikatan itu bisa kendur dan terlepas. Tetapi sepertinya angan itu terlalu jauh untuk di raih dengan kondisi tubuh nya yang lemah.
Sudah seharian ini ia di sekap tanpa ada makanan atau minuman yang masuk ke dalam perut nya. Perlahan terdengar samar langkah kaki yang berjalan mendekat ke arah nya. Walaupun ia tidak bisa melihat siapa orang yang datang menghampiri, Dita merasa cemas jika ia akan di sakiti.
"Jinnyy ... tolong aku!!!" Teriak nya.
"Hahahaha ...."
Hanya ada suara tawa laki - laki yang ia dengar. Entah berapa total jumlah orang yang ada di hadapan nya, yang jelas saat ini ada lebih dari satu orang yang mengelilinginya.
"Berteriaklah sekuat tenagamu nona, kekasih mu itu tidak akan mendengar karena ia sudah mati hahaha." ucap nya dengan mengerikan.
Dita terperangah mendengar ucapan dari salah satu orang jahat yang menculik nya. Ia tidak percaya dengan ucapan yang barusan terdengar di telinga. Ia yakin kekasih nya akan datang menyelamatkan dengan segera.
"Kalian bohong!! Dia orang yang akan menyelamatkanku!!" teriak Dita.
"Beri dia makan kemudian sumpal mulut besar nya. Dia harus mempunyai tenaga yang cukup untuk menyaksikan kematian kekasih nya."
Suara berat seorang laki - laki terdengar di kedua telinga Dita Karang. Selama ia di sekap, ia baru mendengar suara laki - laki seberat itu.
"Baik, master."
Lee Dong Sung menatap gadis yang terikat itu dengan tatapan benci. Suara sepatu kulit nya terdengar cukup keras meninggalkan ruangan itu secara perlahan.
Pria paruh baya itu sangat meyakini bahwa pancingan nya kali ini akan membawa seorang Park Jinny datang menyerah kepadanya. Ia ingin menghabisi gadis pembuat onar itu dengan segera dari kehidupan nya.
"Kim Bum, beri dia makan sesuai perintah master. Kamu berjagalah disini. Aku akan mengurus beberapa hal di luar." Bobae menatap orang kepercayaan nya.
"Baik, akan aku laksanakan." Kim Bum mengangguk.
Bobae hanya mengangguk pelan kemudian pergi meninggalkan gudang itu diiringi beberapa orang anak buah nya. Sementara di kedua tangan Kim Bum terdapat nasi box dan sebotol air mineral untuk gadis cantik yang kini sedang terikat di kursi.
"Kalian berempat berjaga di luar. Aku akan mengawasinya disini." perintah Kim Bum.
"Baik."
Empat orang kembali berjalan keluar dan kini hanya tersisa Kim Bum dan Dita yang berada di dalam ruang penyekapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF SACRED
FanfictionPark Jinny, seorang mahasiswa seni yang berasal dari Los Angeles California merupakan pewaris tunggal perusahaan global dan salah satu chaebol nomor wahid di Korea. Ia harus berjuang keras dalam menghadapi rasa trauma nya selama lima belas tahun te...