Park Jinny, seorang mahasiswa seni yang berasal dari Los Angeles California merupakan pewaris tunggal perusahaan global dan salah satu chaebol nomor wahid di Korea.
Ia harus berjuang keras dalam menghadapi rasa trauma nya selama lima belas tahun te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa? Apa - apaan ini? Kenapa bisa seperti itu? Kalian tidak berguna!!! Arrghhhh!!" teriakan menggema di seluruh sudut rumah.
Braaak!!!!
Sebuah handphone kembali melayang dan jatuh berkeping - keping setelah sang empu melemparnya dengan sangat keras ke arah tembok kamar. Ini adalah hari ketiga setelah Park Jinny melancarkan perang saham di Bursa Efek Korea.
Lee Dong Sung melempar handphone yang sedari siang tidak pernah berhenti berbunyi. Lelaki beruban itu memijit kening nya yang terasa sangat pusing. Dirinya masih dibuat shock dengan harga saham perusahaan nya yang tiba - tiba anjlok dengan seketika.
Belum lagi gelombang aksi demonstrasi dari karyawan - karyawan yang masih terus berlanjut menuntut hak - hak mereka yang belum dibayarkan. Hal krusial seperti ini benar - benar sangat menguras tenaga dan pikiran nya.
Baru saja ia mendapatkan telfon dari staf akuntan bahwa perusahaan yang ia rintis sudah tidak mendapatkan sokongan dana dari jasa pengembangan dana abadi.
Sang Pewaris telah berhasil mengambil alih hak dana abadi. Itu adalah berita yang tidak pernah ia harapkan selama ini. Kiamat untuk Pharmasung dan dirinya kini benar - benar sudah di ambang mata.
[Flashback ON]
[Senin Pagi di Pharmashung Ltd Headquarter]
[Author POV]
"Master, harga saham kita kian melemah. Sudah turun 50.56 persen." akuntan yang sedari tadi memantau di depan laptop memberikan informasi secara berkala.
"Berita ekonomi hari ini, melaporkan dari gedung Bursa Efek Korea langsung dari Busan. Harga index saham gabungan terjadi peningkatan sebesar 15,01 persen dimana nilai saham beberapa perusahaan raksasa Korea Selatan kembali menguat. Diantaranya masih di pegang oleh perusahaan nomor wahid di Korea Selatan dan perusahaan Global nomor tiga di dunia, PJ Group. Sementara empat perusahaan besar dengan harga saham kian melemah masih di pegang oleh Boyang Ltd, Chi Hwa Ltd, Sunshine Ltd dan yang sangat mengejutkan dengan index penurunan terpesat selama kuartal kedua ialah Pharmasung Ltd dengan nilai pelemahan sebesar 50.56 persen. Hal ini tentu menjadi koreksi dari beberapa pihak dan peminat pasar saham untuk management Pharmasung Ltd. Dari Busan, melaporkan."
"Harga saham Black Mamba Ltd dan Supreme Ltd kian meningkat, master." staf akuntan kembali melaporkan.
"PJ Group memecahkan rekor penguatan nilai saham secara terus menerus selama sebulan ini." Staf akuntan lain yang masih memantau grafik kembali memberikan laporan.
Kling ... Kling ....
Notifikasi berita di handphone pemilik Pharmasung sedari tadi berbunyi tidak henti. Saat ini berbagai media cetak, digital dan sosial media di seluruh Korea Selatan sedang menyoroti perusahaan nya dan PJ Group.
