Trouble Is a Friend

288 108 1
                                    

[Hannam The Hills , The Three Musketeer Basecamp - 06.00 KST]

[Author POV]

          Dita mengerjapkan mata beberapa kali ketika kedua telinga nya mendengar kicauan burung dari arah luar kamar. Kedua matanya segera memperhatikan ruangan dimana tubuh nya terbaring saat ini dengan seksama.

         Kedua lampu kamar yang berwarna biru masih terlihat menyala di atas nakas. Ia melihat ke arah jendela dimana cahaya remang pagi sudah mulai menembus tirai - tirai kamar itu.

        Dita segera bangun dari tidur nya. Ia segera memegangi kepala karena rasa pening seketika melanda. Ia kembali melihat sekitar kamar yang tampak sangat asing bagi nya.

          Gadis cantik berponi itu memeriksa kondisi dirinya dimana baju yang ia pakai semalam telah terganti dengan sebuah hem eoversize berwarna putih. 

Siapa sekiranya orang yang telah mengganti pakaian ku? gumam Dita dalam hati 

          Dia meraba-raba tubuh nya, tampak tidak ada yang aneh. Tangan nya segera mengambil handphone yang berada di atas nakas dimana jam telah menunjukan pukul 06.00 KST pagi.

          Gadis berdarah Indonesia itu segera beranjak turun dari atas kasur. Ia sedikit berlari untuk menggapai pintu dan segera membukanya. Kedua matanya membulat ketika ia melihat Jennie, Karina dan Soodam keluar dari kamar mereka masing-masing secara bersamaan.

          Semua masih tampak berusaha menyadarkan diri. Jennie Kim tampak mengucek mata dengan kedua tangan nya, rambut hitam panjang nya tampak berantakan. Soodam terlihat menguap beberapa kali dengan anggunly, sedangkan Karina masih bersandar pada pintu kamar nya dengan kondisi masih setengah sadar.

"Hei, Kita ada dimana?" Jennie memecahkan perhatian mereka.

         Keempat gadis cantik itu segera berjalan untuk berkumpul bersama di dekat meja makan. Dita kembali memperhatikan area sekitar, sepertinya ia mulai mengenali unit itu.

"Apakah kita sedang berada di basecamp?" celetuk Soodam setelah ikut memperhatikan.

"Kamu benar Soodam-ahh, kita sedang berada di basecamp." Dita menguap perlahan.

"Basecamp?" Jennie masih terlihat bingung.

"Lantas, siapa yang membawa kita kesini?" Karina menyambung percakapan mereka.

          Keempat mata gadis itu sontak membulat. Mereka saling tatap dengan tanda tanya yang sama. Dita segera berlari ke arah ruang tengah diikuti oleh Jennie, Karina dan Soodam.

          Di ruang keluarga terlihat Lisa, Lea dan Zuu tengah terkapar dengan suara dengkuran mereka yang saling bersahutan. Keempat gadis itu tampak menghembuskan nafas lega ketika melihat ketiga idiot tersebut. Mereka segera kembali ke arah meja makan untuk mengambil minum dan menyempurnakan kesadaran mereka.

          Dita telah selesai menghidrasi tubuh nya. Kini kesadaran keempat gadis itu telah kembali seratus persen. Mereka duduk sejenak di atas kursi masing-masing. Keempat gadis itu masih terlihat sangat cantik dengan bareface nya. Mereka kini saling menatap satu sama lain.

"Apa yang telah terjadi dengan kita semalam?" Karina membuka percakapan.

"Aku hanya mengingat Jinny menghajar lelaki yang mencoba mengajak kita berkencan hingga babak belur. Aku pastikan orang bertopi itu Jinny." Soodam menyahut.

"Jinny? Dimana dia?" 

          Dita kembali beranjak ke arah ruang keluarga dan mencari sosok gadis itu. Tetapi ia tidak menemukan batang hidung kekasih nya disana. Wajah ayu itu kembali dengan ekspresi kecewa dan terlihat murung.

THE SECRET OF SACREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang