Menu [31] Makan Siang

925 134 7
                                    

Menu [31] Makan Siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menu [31] Makan Siang

"Terima kasih ya, Chef, ngerepotin banget nih nganter aku pulang," Ucap Kaira di dalam perjalanannya pulang.

Mahesa hanya mengangguk tak menjawab.

"Tapi, kok bisa Chef di depan toko? Nggak sengaja lewat juga?" Mahesa nyaris tersedak mendengar pertanyaan Kaira. Benar juga, cukup aneh pastinya bagi Kaira melihat dirinya tiba-tiba muncul di depan toko seperti itu.

"Ah iya, nggak sengaja lewat situ," Mahesa menggaruk belakang lehernya.

"Ra," ucap Mahesa kemudian. "Kamu harusnya lebih aware sama diri sendiri," lanjutnya.

"Aware soal apa?" Kaira menanggapi dengan heran.

"Keselamatan kamu,"

"Dari?" Kaira masih tidak mengerti.

Mahesa menyipitkan matanya. Kepekaan Kaira sangat rendah!

Mahesa menarik nafas dalam. "Beberapa kali aku datang ke toko, kamu memberi celah untuk orang diam-diam mendekatimu," jelas Mahesa. "Pertama, kamu selalu membiarkan rolling door tokomu terbuka setengah. Kamu seharusnya menutupnya saja. Lalu tadi, tengah malam kamu berdiri sendirian di depan toko mencari taksi online. Bagaimana jika ada orang berniat buruk datang? Berbahaya, Kaira!" Tegur Mahesa.

Kaira meringis. Ia tidak berpikir sejauh itu. "Untung aja Chef yang datang, bukan orang jahat, hehe," jawabnya.

Mahesa terkesiap mendengar jawaban Kaira.

"Terima kasih, Chef, sekali lagi," kata Kaira sambil tertawa. "Ke depan, aku akan lebih berhati-hati,"

Mahesa memalingkan pandangannya. Selepas itu, tak ada lagi obrolan diantara mereka. Hanya suara musik dari music player yang menemani perjalanan mereka.

Itulah kali pertama mereka berdua bersama. Rupanya, Mahesa tidak berniat untuk menjadikan momen itu sebagai kali terakhir mereka saling berbicara.

Bing! Ponsel Kaira berdenting sekali. Kaira yang tengah memotong daun layu dari tanaman hiasnya meraih ponselnya.

Yes, Chef! End - Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang