Menu [32] Well Done or Medium Rare?

1K 154 9
                                    

Menu [32] Well Done or Medium Rare? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menu [32] Well Done or Medium Rare? 

"Apa yang sebenarnya terjadi di pertunangan Kalila dan Derric?" Mahesa memandang Kaira.

"Ah itu," Kaira menunduk. "Itu cuma kesalahanku aja. Maklum gugup," ujar Kaira.

"Apa soal buket bunga yang hilang?"

Mata Kaira membulat. "Darimana.."

"Bunga Lily putih?" Mahesa mengalihkan pandangannya ke atas kompor.

"Darimana Chef tahu soal itu?" Kaira terkejut. Ia yakin tidak menceritakan pada siapapun soal buket bunga yang hilang itu termasuk pada Mahesa.

"Aku melihatnya di tempat sampah basement. Nggak mungkin kamu yang membuangnya,"

Pundak Kaira melemas dan tubuhnya membeku saat mendengarnya. "Di tempat sampah, Chef?"

Melihat respon Kaira, Mahesa sudah menduganya. Telah terjadi sesuatu yang membuat Kaira sepanik itu hingga menemuinya untuk meminta beberapa kuntum bunga di balkon taman dapur.

Keesokan hari setelah acara pertunangan itu, seperti biasa truck pengangkut sampah akan mengambil sampah. Biasanya, sampah diambil pukul lima pagi. Namun karena suatu hal, truck pengangkut sampah terlambat. Truck datang pukul enam pagi, bersamaan dengan Mahesa sampai di kantor. Saat para petugas kebersihan menumpahkan bak-bak sampah ke dalam container truck, Mahesa tak sengaja melihat buket bunga putih yang telah rusak, bercampur dengan sampah-sampah lain. Mahesa kemudian teringat saat Kaira datang menemuinya, panik, dan meminta ijin untuk mengambil bunga di balkon taman dapur. Mulanya, Mahesa tidak menyangka bunga-bunga yang ia ambil akan ia jadikan buket. Namun setelah melihat buket bunga rusak itu, ia sadar, Kaira tengah berusaha mengganti buket yang terbuang itu dengan yang baru.

"Kupikir buket itu nggak sampai, Chef," Kaira menunduk. Tangannya meremas ujung blousenya. Ada rasa sakit menyelinap di hatinya. Perbuatan siapa ini, tega membuang buket bunga yang dipesan secara khusus oleh Kalila?

"M-mungkin terbuang," Kaira mencoba menenangkan diri.

"Kamu tahu itu nggak mungkin 'nggak sengaja terbuang', 'kan?" sanggah Mahesa.

Kaira mengiyakan dengan anggukan lemah. Ia sedikit murung, sedih dan bertanya-tanya siapa yang memusuhinya hingga berani berbuat seperti ini. Saat itu, Kurir mengatakan bahwa Gita yang menerima buket bunga itu. Namun Gita sama sekali tidak menerima buket itu. Sempat ia meragukan kejujuran Gita namun sejauh yang ia tahu, Gita bukanlah orang yang seperti itu. Membuang buket bunganya, apa untungnya bagi Gita?

Mahesa melirik Kaira yang diam tak bersuara. Ia sedikit merasa bersalah memberitahunya. Namun, itu buket miliknya dan ia perlu tahu. Dengan begitu, Kaira bisa berhenti menyalahkan diri atas hilangnya buket bunga itu.

Yes, Chef! End - Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang