Menu [38] Confession

1.4K 174 11
                                    

Menu [38] Confession

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menu [38] Confession

Mobil Mahesa berhenti tepat di depan toko Kaira. Alisnya mengeryit. Toko sepi dengan rolling door yang tertutup separuh. Ia melihat ke arah jam tangannya, pukul lima sore. Tumben, begitu batinnya. Sebab ia tahu, toko Kaira tutup pukul delapan malam.

Perlahan Mahesa turun dari mobilnya. Ia melangkah mendekat ke arah rolling door. Hingga kemudian, langkahnya terhenti saat sepatunya menginjak pecahan pot. Seketika, ia menerobos rolling door dan mendapati Kaira tengah berlutut memunguti pecahan pot yang berserakan mengotori lantai.

"Kaira?! Ada apa?!" Tanyanya kaget.

Kaira hanya diam tak menjawab. Ia terus memunguti tanpa menoleh sedikitpun.

Melihat respon Kaira seperti ini, Mahesa menjadi khawatir. Apa ada perampokan? Begitu pikirnya. Tak lama Erika dan Adenta keluar dari pintu belakang sembari membawa sapu dan pel.

"Oh, halo," Erika mengenali Mahesa. "Chef di Savannah, ya?"

"Ada apa ini?" tanya Mahesa pada Erika.

Erika melirik Kaira yang diam seribu bahasa.

"Anu-"

"Chef ngapain kesini?" Kaira menengadahkan wajahnya. Mahesa tercengang melihat mata sembab Kaira. Ini kali kedua ia melihat wajah sembab Kaira.

"Ada apa, Ra?" Mahesa berlutut di hadapan Kaira. "Everything is ok?" tanya Mahesa dengan wajah cemas.

"Untuk apa Chef kesini?" tanya Kaira lagi.

"Aku..kebetulan lewat," bohongnya. Template jawaban klasik. Mahesa tidak bisa jujur bahwa ia memang sengaja datang untuk bicara soal kegelisahan hatinya, usai tak sengaja bertemu di café tempo waktu. Tidak ia sangka, ia datang saat toko porak poranda seperti ini.

"Kamu baik-baik saja? Kamu terluka?"

"Chef, kamu sedang apa sebenarnya?" Kaira menatap dalam Mahesa. "Aku sedang tidak ingin bermain-main denganmu," jawabnya.

"Bermain? Apa ini soal pertemuan kita waktu itu?"

Kaira menarik nafas. "Aku tidak berminat mengikuti permainanmu, Chef. "

Mahesa ternganga. Dugaannya benar, Kaira salah paham soal Bianka!

"Aku tidak sedang bermain!"

"Kamu terlalu sering kesini, Chef, dan itu nggak wajar untukku,"

Mahesa terpaku mendengar kalimat Kaira.

"Aku tidak peduli dengan siapa kamu berhubungan. Entah dengan Ceslyn atau wanita yang kamu temuin saat itu. Aku hanya ingin, berhenti menyeretku dengan hubunganmu," ungkapnya.

-Isi Menu [38] Confession Selengkapnya hanya di ebook
Googleplay store : Kata kunci Roxabell212
Author di : 085 726 266 846

-Isi Menu [38] Confession Selengkapnya hanya di ebookGoogleplay store : Kata kunci Roxabell212Author di : 085 726 266 846

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yes, Chef! End - Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang