Menu [59] Kiss
- Kamu yakin , Lynx?
Bianka mondar-mandir di kamar hotelnya. Ia baru saja mendapat pesan dari Lynx, informan setianya soal hubungan Mahesa dan Kaira. Tasya, teman sekamarnya dibuat jenuh dengan kegelisahan Bianka.
Dunia dukung kamu. Siapa sangka, vendor florist yang eventmu pakai tiba-tiba berhalangan dan diganti oleh toko Kaira. Dia pasti datang. Ini kesempatanmu untuk tunjukin ke cewek itu kalau Mahesa itu punya kamu –
- Apa kita nggak bisa ketemu?
Nggak perlu, sist. Niatku baik bantu kamu dan Mahesa. Aku pastiin cewek itu datang dan kamu pastikan Mahesa datang. Sudah saatnya cewek itu menyerah dan berhenti ganggu kalian –
"Can you stop wandering around?!" Tegur Tasya. "It's annoying!" Omelnya.
Bianka mendengus kesal. Tasya berada dalam satu naungan agensinya. Ia terkenal judes dan mudah terganggu. Nasibnya sungguh apes menjadi teman sekamar Tasya.
Bianka menarik nafas dalam-dalam lalu mengetik sebuah pesan untuk Mahesa. Jantungnya berdebar, takut Mahesa enggan menjawab. Rencananya –yang diatur oleh Lynx—tergantung pada jawaban Mahesa. Jika ia menolak, maka gagal sudah.
- Aku model bride di wedding expo besok. Bisa kamu datang?
Pesan langsung terbaca! Jantung Bianka semakin berdegub tak karuan. Menyadari Mahesa tak mengetik balasan, ia mencoba meyakinkan Mahesa agar ia mau datang.
- Cuma sebentar, as friend. Setelah itu, aku nggak akan ganggu kamu lagi. Ini penting dan nggak bisa aku bilang lewat chat
Aku nggak bisa lama –
Sejujurnya, Bianka merasa patah hati membaca balasan tersirat Mahesa. 'Aku nggak bisa lama', Mahesa seolah tidak ingin menghabiskan waktu dengannya. Namun ia teringat kembali kalimat Lynx, "Mahesa itu sukanya sama kamu, Bianka. Tapi cewek ini ngejar Mahesa terus dan dia ngancam buat bunuh diri kalau Mahesa nolak dia. Makanya, Mahesa terpaksa jauhin kamu,"
- It's Okay. Cuma sebentar. Aku hubungi lagi besok.
Bianka memilih meyakini apa yang ingin ia yakini, Mahesa sedingin ini karena Kaira, wanita yang bahkan tidak Bianka kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Chef! End - Sudah Terbit
RomantikSebagai seorang Chef, perjalanan karirnya didukung oleh privilege yang melekat pada diri dan keluarganya. Sebagai seorang chef, ia tahu betul bagaimana kehidupan sebuah 'dapur' demi memuaskan 'taste' para pelanggan. Sebuah kesalahan sedikit saja, ka...