🪽Wings : 13🪽

76 39 5
                                    

Happy Reading

.

.

.

Suasana yang senyap serasa mencekik Hera semenjak mereka sampai ke rumah setelah insiden yang terjadi tadi. Han Seok bahkan tidak mengucapkan sepatah katapun bahkan raut wajahnya terlihat sangat menakutkan seakan ingin menghancurkan apapun yang ia lihat.

"Aku akan ke kamarku, selamat malam Han Seok," ujar Hera parau mencoba mengusir rasa takut dan canggungnya. Ia tidak ingin pria itu tambah mengamuk setelah apa yang terjadi padanya.

Sebuah cengkraman kuat nampak menahan lengan kecil gadis yang sudah basah kuyup itu hingga ia tersentak menghadap ke pria yang emosinya sulit ditebak itu. Entah kenapa Hera sangat ketakutan untuk sekedar menatap matanya, pria itu sangat menakutkan hari ini. Ia tidak berani untuk berbicara sedikitpun.

"Kenapa kau mengabaikan perintahku tadi? Sudah kubilang kau tidak boleh pergi kemana-mana kan???!!!" tanya pria itu membuat suasana semakin mencekam.

"Aku....aku...aku minta maaf," bisik Hera gelagapan tanpa menatap manik kelam pria itu bahkan tangannya terasa kebas saking kuatnya pria itu mencengkram tangannya.

"Aku tidak menyuruhmu minta maaf! Kau lihat kan akibatnya setelah kau mengabaikan perintahku? Kenapa kau sangat naif?!" ujar pria itu dengan nada kesal membuat Hera semakin ketakutan.

"Tadi....tadi nona Ji Ha ingin mengobrol denganku, dia bilang dia temanmu. Aku ingin meminta izin tapi aku takut akan mengganggumu, makanya aku pergi tanpa memberitahumu. Maaf," jelas Hera mencoba setenang mungkin tapi pria itu sepertinya masih merasa kesal.

"Lalu kau percaya?! Jika ada penculik mengaku sebagai temanku kau juga akan ikut dengan mereka begitu hah?!! Kenapa kau bodoh sekali!! dan juga.....kenapa kau diam saja saat mereka merundungmu hah? Jawab!!!" bentak pria itu membuat Hera menutup matanya takut. Entah kenapa makian pria itu terasa sangat melukai hatinya dibandingkan hinaan Ji Ha padanya.

"Tidak apa-apa....aku tidak marah kok....dan lagipula aku sudah mengacaukan reputasimu dihadapan teman-temanmu...aku buat kesalahan dan kau terus menutupinya untukku, sudah seharusnya aku menerima semua itu," ujar Hera merendah membuat Han Seok semakin meradang karena gadis itu terlalu lugu dan merendah pada semua hal. Ia tidak suka itu.

"Demi Tuhan Hera....mereka merundung dan menginjak harga dirimu!! Bukan mengajakmu untuk bersenang-senang!! Dan lagi kau menerima semua ucapan gadis tidak waras itu tanpa melawan sama sekali!! apa kau sudah gila?! Jika aku terlambat sedetik saja mungkin mereka sudah menghabisimu saat itu juga! Kenapa kau tidak mengerti juga dengan kata-kataku!!" marah pria dingin itu mengingat ia melihat dari awal kejadian tersebut membuat hatinya merasa terbakar. Ia tidak tega melihat gadis itu dilecehkan dan diperlakukan seperti binatang oleh para penyihir itu.

"Han Seok....tidak apa-apa, sungguh. Biarkan saja," tenang Hera sambil meraih tangan besar pria itu namun alhasil pria itu malah membuang tangannya, membuat Hera terdiam. Pria itu sangat marah kepadanya.

"Astaga Tuhan!!! Kau....aku tidak paham dengan jalan pikiranmu!! seharusnya aku tidak membawamu hari ini!! Aku sangat menyesalinya!!" Bentak pria tinggi itu frustasi sambil mengusap wajahnya kasar dan menujuk wajah yang sudah memerah matanya itu. Ia tidak bisa berkata-kata lagi dan meninggalkan gadis itu begitu saja. Han Seok bahkan membanting pintu kamarnya dengan keras membuat Hera hanya bisa memejamkan matanya dengan kuat.

"Aku sudah membuat Han Seok marah....aku harus bagaimana?"

**

Han Seok nampak tidak bisa tidur setelah memarahi Hera habis-habisan beberapa jam yang lalu. Ia hanya bisa menatap langit-langit kamarnya yang kosong. Sudah pukul 1 dini hari tapi matanya seakan melarangnya untuk tidur saat ini.

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang