🪽Wings : 05🪽

93 54 11
                                    

Today playlist 🎼

🎶Bol4 - Galaxy 우주를 줄게
.
.
.
Tinggalkan jejak dan share yuk biar author makin hepi xixi🙇🏼‍♀️
.
.
Yuk baca sambil healing dengan kumpulan lagu heartwarming biar makin enak bacanya dan dapet feel storynya...open Spotify for listening.🙇🏼‍♀️💞

(⚠️Warning!! Bagi yang risih dengan korean song, silahkan abaikan saja dan dengarkan lagu yang sesuai dengan selera pembaca semua hihi karena cerita ini kebetulan bermukim di koreah hehe✌🏻)
.
.
.

"Aku akan membuat Bimasakti dan membawanya kemana-mana~" -BOL4
.
.
.
.
HAPPY READING

****

Hera nampak sedang memasak di dapur, raut wajahnya yang selalu tersenyum tidak pernah lepas dari wajahnya semenjak ia bisa tinggal dan membantu pria penyelamatnya. Walau ia tidak terlalu mengetahui apa saja makanan yang biasa manusia buat, ia hanya tahu sedikit dan membuatnya sesuai kemampuannya. Sebuah nasi goreng. Ya, makanan umum yang biasa dimakan oleh manusia.

Han Seok yang baru kembali dari kegiatan olahraga paginya langsung terpaku dengan kegiatan gadis aneh yang sudah ia selamatkan itu. Dapur yang tidak punya dinding itu membuat Han Seok leluasa melihat gadis itu. Tampilan sederhana dan terus mengumbar senyum walau ia sedang bekerja.

Han Seok mengetuk sekali pintu rumahnya sehingga Hera langsung tersenyum melihat siapa yang berdiri disana. ia langsung menata makanan yang sudah ia buat di meja makan dan Han Seok langsung berjalan menghampiri gadis itu.

Wajah dengan minim riasan itu terus mengulas senyum dan mengambil handuk kecil yang sudah ia siapkan lalu memberikannya pada Han Seok yang sudah basah karena keringat. Pria itu hanya menerima handuk dari gadis itu tanpa berkata apa-apa. Hera terus memperhatikannya tanpa melupakan senyum kecil terbaiknya. Kenapa dia terus tersenyum? Apa mulutnya tidak pegal? Pikiran aneh kembali melintas di otaknya. Sudahlah itu tidak penting.

"Aku sudah memasakkan makanan, jika kau tidak keberatan kau mau mencobanya?" tawar Hera pada pria itu dan penuh harap.

Pria jakung itu hanya diam entah memikirkan apa, membuat Hera menjadi mati kutu. Diam pria itu cukup membuatnya merinding. Apa ia terlalu berlebihan? Apa ia terlalu berlebihan memberi perhatian pada pria itu? Sudah syukur pria itu sudah mengizinkannya untuk tinggal tapi ia nampak seperti orang yang tahu apa saja yang disukai pria itu. Ia masih belum baik ternyata.

"Eumm....jika kau tidak mau tidak apa-apa....aku bisa membereskannya," ujar Hera gugup dan berbalik hendak membereskan isi meja tersebut.

"Siapa yang bilang tidak mau?" ujar Han Seok akhirnya membuat langkah Hera terhenti. Hera kembali menatap pria itu dengan nyali yang tersisa. Ia merasa malu sekarang. Ternyata ia terlalu khawatir.

"Tunggu disini, 10 menit lagi aku akan kembali," ujar Han Seok dan meninggalkan Hera yang masih terdiam seperti patung. Air mukanya kembali cerah dan menyiapkan berbagai hal yang diperlukan.

Tepat 10 menit, pria itu benar-benar kembali dan duduk di sana. Tampilannya dengan kaos polos dan celana training membuat Hera seketika terdiam. Pria itu benar-benar tampan bahkan dia dengan rambutnya yang menutupi dahinya membuat Hera berdebar. Ia langsung tersadar karena pikirannya sendiri dan malu sendiri.

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang