🪽Wings : 26🪽

52 28 0
                                    

Hera nampak duduk di hamparan rumput dan menatap manusia yang berlalu lalang di taman kota, suasana yang cerah dan gembira jauh berbeda dengan susasana hatinya sekarang. Ia sudah mengatur semua pengaturan ponselnya sehingga Han Seok tidak bisa melacaknya. Ia ingin Han Seok perlahan juga melupakannya.

Jari lentik itu nampak mengetik sesuatu disana dan mendekatkan benda pipih itu ke telinganya, hingga beberapa detik kemudian suara berat menyahut dari seberang sana.

"Rocky,"

"Hera.....ada apa? Kau membutuhkan sesuatu?" bahkan sahabatnya itu masih saja khawatir dengan dirinya.

"Hmmm tidak ada, aku sudah memikirkan tawaranmu tempo hari mengenai Tuan Archer. Aku akan mencoba kesana, lagipula ada yang harus aku selesaikan dengannya," suara sendu itu mencoba untuk bersikap baik-baik saja walau ia sangat kesepian sekarang. Belum satu minggu tapi ia masih merindukan pria yang diam-diam ia sukai itu.

"Benarkah? Kau yakin? Aku merasa sesudah kau menemuinya kau tidak akan pernah diizinkan kembali ke dunia manusia lagi," Rocky merasa cemas karena ia tau sahabatnya sudah sangat mencintai dunia manusia.

"Hmm....aku tidak tau, kita lihat saja nanti,"

"Baiklah, kapan kita akan pergi kesana? Aku akan memberitahu Lucy,"

"Besok,"

"Besok?" pria itu sedikit kaget karena Hera bersikap tidak seperti biasanya, seolah dia sedang dikejar waktu.

"Ya....aku ingin secepatnya menyelesaikan masalah ini," Hera meyakinkan sahabatnya itu bahwa keputusannya itu sudah bulat.

"Apa Han Seok mengetahui kau akan pergi?" tanya Rocky lagi

"Hmm....dia tau aku pergi, aku bilang padanya akan pergi liburan dengan kalian berdua," mendengar nama pria itu disebutkan lagi, Hera mencoba untuk bersikap biasa dan terus tersenyum walau tidak ada yang melihatnya.

"Baiklah, aku akan menunggumu dirumahku esok,"

"Terima kasih Rocky,"

"Ya....jaga dirimu. Katakan kalau kau membutuhkan sesuatu,"

Hera hanya bergumam tanda iya hingga sambungan itu terputus.

Esok semuanya akan baik-baik saja. ia akan menyelesaikan semuanya tanpa sisa.

Tekad gadis itu berkumpul sedikit demi sedikit walau hatinya sedang campur aduk karena dilema hatinya.

Semoga saja semuanya sesuai dengan keinginannya.

**

"Hera?"

"Aku sudah menyiapkan sarapan, ayo kita makan bersama," suara halus itu menenangkan pendengaran pria itu ditambah dengan kurva cantik yang menghiasi wajah manisnya.

Han Seok hanya mengangguk sambil tersenyum hangat pada Hera yang sedang sibuk menata piring di meja makan.

"Han Seok.....?"

"Hmm?"

"Kenapa kau lakukan itu padaku?" suasana yang bahagia tiba-tiba berubah menjadi suasana yang suram dan mereka berdua sudah berdiri di halaman belakang yang bercahaya temaram.

Han Seok dapat melihat Hera yang menangis tanpa suara. Setiap air mata yang mengalir diwajah itu semakin mengiris hatinya secara perlahan. Sangat menyakitkan.

"Hera...Kau..." pria itu seketika gagap seakan isi pikiranya ditahan sesuatu.

"Aku memang orang asing bagimu...aku memang gadis bodoh yang hanya kau temukan, aku memang gadis yang kau bantu karena rasa kasihan. Tapi satu hal yang pasti, aku selalu beranggapan kau adalah penyelamatku. Manusia yang baik. Tapi, saat kau memintaku untuk pergi, hatiku seketika hancur, duniaku perlahan berubah menjadi buih dan hilang begitu saja. Kita memang punya perjanjian untuk tinggal bersama selama 6 bulan. Tapi selama itu juga, aku merasa bahagia dan bisa merasakan apa itu kehidupan manusia normal dan hubungan sesama teman. Mungkin aku egois tapi aku tidak bisa jauh darimu,"

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang