🪽Wings : 06🪽

101 52 9
                                    

Today playlist 🎼

🎶Soyou ft. Sung Si Kyung - I Still
.
.
.
Tinggalkan jejak dan share yuk biar author makin hepi xixi🙇🏼‍♀️
.
.
Yuk baca sambil healing dengan kumpulan lagu heartwarming biar makin enak bacanya dan dapet feel storynya...open Spotify for listening.🙇🏼‍♀️💞

(⚠️Warning!! Bagi yang risih dengan korean song, silahkan skip saja dan dengarkan lagu yang sesuai dengan selera pembaca semua hihi karena cerita ini kebetulan bermukim di koreah hehe✌🏻)
.
.
.

"Mereka bilang rasa sakit itu hanya sementara....tapi aku membencinya hingga aku menangis~" -Soyou
.
.
.
.
HAPPY READING

*******

Hera Nampak termenung didepan jendelanya, menatap langit malam yang bersih tanpa bintang dan hanya bertengger sebuah bulan sabit yang tidak terlalu terang. Hera hanya terus tersenyum tanpa ada arti apa-apa. Matanya hanya menerawang kosong tidak bisa memikirkan apapun.

Hera hanya mulai membiasakan dirinya menikmati suasana dunia manusia yang dulunya tidak pernah terbayangkan olehnya dahulu semasa berada di nirwana. Dulu ia hanya tahu bersantai dan tidak melakukan apapun. Ia hanya tahu bermain dan mengintip dunia manusia dibawahnya yang selalu hiruk pikuk tak kenal siang dan malam.

Namun, ternyata sekarang ia berada di dunia manusia. Dunia yang katanya dipenuhi penderitaan dan manusia yang bermacam-macam sifatnya. Ia dihukum dengan vonis ketidakabadian dan tidak akan bisa terlahir lagi sebagai malaikat jika ia mati nantinya. Sebenarnya, ia sangat terpukul dan sedih. Namun, ia hanya bisa berdamai dengan keadaan dan menerima nasibnya sekarang.

Gadis bermata jernih itu hanya tersenyum skeptis, nasib sepertinya sangat puas untuk mengejeknya dan menjatuhkan mentalnya. Ia tidak bisa marah dan benci pada siapapun, karena ia terlalu payah dalam membenci makhluk yang sudah menyakiti hatinya. Ia hanya bisa menenangkan hatinya dan mulai menikmati hidupnya sebagai manusia.

Matanya terpaku pada sebuah mawar layu yang ada di depannya. Ia memijit telapak tangannya pelan sambil menimang sesuatu. Apa kekuatan spiritnya masih ada ditubuhnya? Seperti yang biasa ia lakukan saat menjadi malaikat. Ia mengayunkan dua jarinya kearah mawar itu dan tidak terjadi apa-apa. Ia mencobanya sekali lagi, diujung jarinya mengeluarkan cahaya kecil namun sia-sia saja. Cahaya itu kembali menghilang. Ia hanya tersenyum menertawai dirinya sendiri.

Ia menatap ranjang kecilnya dan terlintas satu hal dibenaknya lagi. Apa ia masih bisa berpindah tempat? Ia memejamkan matanya dan tidak ada angin yang menyapu tubuhnya. Apa ia berhasil? Hampir saja wajahnya mengukir senyum bahagia namun ia harus mengugurkan niat itu. Ternyata tidak bisa. Ia masih berdiri ditempatnya tadi seperti patung. Ia terlalu naif.

Tidak akan mungkin raja membiarkan kekuatan malaikatnya masih berada di tubuhnya. Ia hanya tertawa pelan seperti orang bodoh dan mengacak rambutnya kesal. Ia terlalu berharap dan tidak berpikiran panjang. Seorang pendosa sepertinya tidak pantas menerima kekuatan sebesar itu dan membawanya selama ia menjalani hukumannya.

TES...

Setitik air mata lolos begitu saja dari mata jernihnya, apa yang ia harapkan? Ia hanya seorang manusia sekarang. Hera merasa frustasi, satu bulan di dunia manusia belum bisa membuatnya melupakan apa yang sudah ia lalui selama ini. Ia terjatuh di lantai keramik yang dingin dan membiarkan air matanya membentuk sungai diwajahnya. Ia lelah....dirinya berdosa dan ia hanya bisa menerima itu. Kenangannya menarik dirinya di hari ia diarak paksa oleh pengawal kerajaan tanpa tahu apa yang terjadi. Ia diseret dan dipermalukan di hadapan seluruh malaikat yang menatapnya seolah tak percaya. Malaikat kesayangan nirwana berbuat dosa yang besar.

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang