🪽Wings : 10🪽

89 47 9
                                    

Today playlist 🎼

🎶NavyQuokka - You&I
.
.
.
Tinggalkan jejak dan share yuk biar author makin hepi xixi🙇🏼‍♀️
.
.
Yuk baca sambil healing dengan kumpulan lagu heartwarming biar makin enak bacanya dan dapet feel storynya...open Spotify for listening.🙇🏼‍♀️💞

(⚠️Warning!! Bagi yang risih dengan korean song, silahkan abaikan saja dan dengarkan lagu yang sesuai dengan selera pembaca semua hihi karena cerita ini kebetulan bermukim di koreah hehe✌🏻)
.
.
.

"Let it last forever~" NavyQuokka
.
.
.
.

Happy Reading 🦋
.
.
.

Hera nampak sedang menyiram bunga dihalaman rumah milik pria tinggi tersebut, ia hanya bisa mengulas senyum mengingat pria itu tidak marah saat ia menanam bunga mawar di halaman rumahnya yang hanya tumbuh rumput saja. Malahan, pria itu yang membelikan bibit bunga itu untuknya. Ia masih ingat saat pria itu berkata, "Terserah kau saja...asal bukan membakar rumahku."

Hera hanya bisa tersenyum mengingat perkataan aneh pria itu, siapa juga yang mau membakar tempat yang sudah ia anggap rumahnya itu? Hera nampak mencoba berlatih untuk memulihkan suaranya, sembari menyiram bunganya, mulutnya terus berkomat kamit menyebut kata-kata yang terlintas dikepalanya.

"Bu...nga,"

"Air,"

"Rum...put,"

"Mata...ha..ri,"

"Rumah..."

Hera terus mengucapkan lima kata itu secara berulang-ulang walau sedikit terbata- bata dan ada rasa perih di lehernya. Ia tidak akan menyerah. Ia ingin pulih seperti dulu lagi.

"Permisi," panggil seseorang sambil menoel bahu gadis itu, mau tak mau Hera yang terlalu fokus dengan kegiatannya terlonjak kaget dan hampir menyiram orang yang memanggilnya.

Ternyata dia adalah seorang pria. Hera hanya terdiam mencoba menetralkan rasa kagetnya. Dia juga sangat takut, kalau-kalau pria itu manusia yang jahat bagaimana? Ia hanya menggenggam erat penyiram tanaman itu dalam diam sambil terus menatap manusia yang baru ia lihat itu.

"Permisi...apa Han Seok Hyung ada dirumah?" tanya pria itu dengan sopan sambil mengulas senyumnya sedangkan Hera hanya terdiam tidak tahu apa yang akan dikatakannya. Sejenak pria itu terkesima dengan netra merah muda jernih itu, sangat menawan apalagi semuanya dibingkai dalam wajah cantik gadis itu dan lucunya gadis itu tubuhnya sangat mungil mungkin setinggi dadanya saja. Sadar dengan pikirannya, ia segera menepis pikiran kagumnya itu.

Hera memberi isyarat untuk pria itu agar menunggu sebentar disana, sedangkan pria itu hanya menatap heran karena gadis itu tidak berbicara sama sekali seolah takut padanya. Hingga, muncullah batang hidung pria dengan raut datar dan sedikit mencekam itu diiringi Hera yang ada di belakang pria tinggi itu.

"Oh....Ada apa?" tanya Han Seok singkat dengan tangan yang bersembunyi di saku celana trainingnya.

"Setidaknya kau menyuruhku masuk, Hyung. Cuacanya sangat panas," sindir Jung Seo sambil tertawa kepada sahabatnya itu. Sedangkan Pria itu hanya bergumam dan meninggalkan sahabatnya itu tanpa minat sama sekali.

Pria itu masuk kedalam rumah yang bernuansa kayu tersebut diiringi dengan Hera yang tidak berhenti menatap dua pria tampan itu. Apa mereka berteman? Tanpa banyak pikir, Hera segera bergegas ke pantri dan membuat minuman untuk kedua pria itu. Tak lepas 10 menit dua cangkir teh jasmine sudah tersaji di depan mereka berdua.

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang