🪽Wings : 30🪽

64 31 0
                                    

Sudah 1 bulan, Han Seok merasa hampa karena ketidakhadiran Hera dirumahnya. Bahkan tanpa ia sadari, ia sering memanggil Hera di pagi hari. namun, kenyataan langsung menampar dirinya karena ia kembali berhalusinasi kalau gadis itu masih ada disana.

Bahkan, ia sering menatap nomor ponsel yang bernama "naeui cheonsa" yang merupakan nomor ponsel milik Hera. Ia sudah menganggap kalau Hera adalah seorang malaikat karena kebaikan dan kerendahan hatinya. Ia bisa menilainya semenjak mereka tinggal bersama.

"Hera....sepertinya ketidahadiranmu sudah membuatku tidak waras. Lucu kan?" mata bernetra gelap itu menerawang jauh teras rumahnya yang sudah berhiaskan banyak bunga.

Sepertinya Han Seok masih belum sadar dengan perasaannya pada Hera. Ia terus melihat bayangan Hera di setiap sudut rumahnya, ia sudah terbiasa mendapatkan semua perhatian gadis penurut itu. ia ingat betapa senangnya ia saat semua kebutuhannya selalu diperhatikan Hera. Ia sudah bisa menata hidupnya dan mulai bersikap lunak pada siapapun.

Tapi karena perbuatan bodohnya di masa lalu sudah membuat ia merasakan penyesalan terbesar. Ia sudah membuat Hera menangis karena dirinya. Ia sudah melukai hatinya dan membuatnya merasa terkhianati.

"Hera....maafkan aku, aku sudah tidak tahan lagi. Aku akan mencarimu sekarang," pria tinggi itu nampak bertekad untuk mencari Hera. Ia sudah tidak bisa menahan gejolak yang ada dihatinya.

Tidak ada yang bisa menghentikannya.

Karena ia sudah jatuh dalam pesona seorang gadis bernama Hera.

**

"Ayo kita jalan-jalan," nampak Hera menggandeng Yuri yang hanya duduk termenung di balkon rumah.

"Jalan-jalan? Kurasa tidak perlu, mungkin para manusia itu akan kaget dengan penampilanku," penolakan halus itu karena rasa minder Yuri pada penampilannya. Siapapun yang mengalaminya pasti tidak akan percaya diri.

Bayangkan saja kamu berkeliaran di kota dengan penampilan seperti itu. mata putih dan banyak retakan diwajahnya serta tubuhnya yang kurus dan banyak bekas luka yang menghitam.

"Tidak apa-apa Yuri, aku akan mencoba melakukan sesuatu supaya kita bersenang-senang hari ini," nampak Hera berpikir keras untuk bisa membawa Yuri keluar rumah. Entah kenapa perkataan Yuri di nirwana tentang 3 hari itu sangat mengusik dirinya. Ia sangat cemas.

Selang beberapa menit kemudian, Yuri sudah bertransformasi menjadi gadis cantik. Hera memakaikannya sweater oversize hijau dengan celana hitam, ia tidak bisa menutupi retakan di wajah Yuri karena itu bukanlah luka biasa yang bisa ditutupi dengan mudah sehingga ia memakaikannya masker dan sebuah kacamata hitam untuk menutupi matanya yang putih.

Yuri menatap tampilannya di cermin dan merasakan gelombang haru karena kegigihan Hera untuk membawanya menikmati dunia manusia di selang waktunya yang tiga hari.

Ia tidak memberitahu Hera tentang umurnya. Semenjak ia menjual jiwanya pada Razel, ia hanyalah seonggok tubuh tanpa nyawa. Ia memohon untuk meminjamkan waktu selama 6 bulan untuk membalaskan penderitaannya pada Archer hingga Archer mendapatkan hukuman yang setimpal. Setelah ia membantu membuktikan bahwa Hera adalah korban dari keegoisan Archer, ia sadar kalau waktunya akan berakhir setelah itu. tapi, ia bersyukur tetua malaikat mau memberinya waktu tambahan selama 3 hari untuk menebus dosanya pada Hera karena sudah menjebak dirinya untuk kelangsungan balas dendamnya.

Ia akan memberitahunya...

Nanti...

Setelah ia siap...

Lamunan Yuri buyar karena interupsi Hera yang sudah menunggu pendapatnya.

"Bagaimana? Apa dengan begini kau tidak menolak permintaanku?" tanya Hera penuh Antusias.

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang