Deg...
Hera meremas kuat dadanya yang serasa ingin meledak. Kepalanya mendadak pusing dan nafasnya sangat berat. Ia hendak memanggil Han Seok tapi ia serasa tidak bisa mengeluarkan suaranya. Jantungnya terasa sakit, dan ia bisa merasakan luka itu terasa sangat panas.
Hingga akhirnya Hera tak sadarkan diri di lantai Pantry.
PRANG!!!
mendengar bunyi benda pecah, Han Seok nampak berlari menuju arah suara tadi. Ia dikagetkan dengan Hera yang sudah tergeletak di lantai dalam keadaan pingsan dan banyak pecahan gelas yang berserakan.
"Hera!!!" Teriak Han Seok seraya menghampiri Hera yang terbaring lemah. Ia bisa melihat ada darah yang keluar dari hidung Hera.
Tanpa banyak pikir, ia segera membawa Hera ke kamarnya dan membersihkan darah yang masih keluar dari hidungnya.
"Kenapa bisa seperti ini? Kau bilang semuanya akan baik-baik saja," pria itu langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Rocky.
"Ya Han Seok?"
"Rocky...tolong kerumah, Hera tiba-tiba tak sadarkan diri!!" Han Seok nampak panik dan menceritakan keadaan Hera sekarang.
Tanpa banyak tanya, Rocky langsung menutup telfon dan pergi ke rumah Han Seok.
Tak sampai 5 menit, Rocky dan Lucy sudah berada di rumah Han Seok. Han Seok segera mengantar mereka ke tempat Hera sedang beristirahat.
"Sejak kapan Hera seperti ini?" Tanya Lucy saat melihat keadaan Hera yang sedikit pucat dan banjir keringat dingin.
"Baru saja, kalian tahu dia kenapa?" Tanya Han Seok lagi cemas.
Lucy melihat luka yang muncul di dada Hera. Luka hitam yang panjang. Akhirnya luka ini muncul juga...tinggal menghitung waktu.
"Hera baik-baik saja. Dia hanya butuh istirahat. Jangan khawatir," ujar Lucy mencoba setenang mungkin.
"Aku juga melihat luka yang ada ditubuhnya. Apa ada hubungannya?" Tanya Han Seok untuk memastikan.
"Dia bilang apa soal luka ini?" Tanya Rocky tiba-tiba. Membuat alis pria itu bertaut bingung.
"Dia bilang itu luka lama, tapi luka apa itu, baru pertama kali aku melihatnya," jelas Han Seok walau ia penasaran setengah mati.
"Jika dia bilang begitu, maka jangan khawatirkan apapun. Dia yang mengerti dengan keadaan tubuhnya sendiri, jadi lebih baik kau selalu mendukungnya daripada kau mengkhawatirkannya. Itu bisa berdampak pada hatinya jika kau terus cemas dengan keadaannya. Dia wanita terkuat yang aku kenal. Jadi tenang saja," jelas Rocky sambil tersenyum kecil. Ia tak ingin merusak suasana hati kekasih sahabatnya itu.
Mendengar itu, Han Seok hanya mengangguk paham dan menggenggam tangan putih Hera dengan erat.
"Hmmm...aku sangat percaya padanya. Dia wanita yang hebat dimataku," pria itu sangat yakin dan mengecup punggung tangan Hera sambil terus berharap dia akan segera sadar.
Dia tak ingin membuang sedetikpun waktu yang tersisa untuk mereka berdua. Dia akan terus berusaha walau sangat sakit untuk dijalani. Tapi ini demi cinta mereka berdua.
Sedangkan dua malaikat itu saling menatap dengan perasaan sedih saat melihat betapa tulusnya cinta dua makhluk yang berbeda dunia itu. Sangat tulus dan seolah bisa mengguncang dunia. Mereka terpaksa berbohong tentang keadaan Hera. Tapi mereka tak punya hak untuk memberitahu itu semua pada Han Seok. Ada baiknya jika Hera sendiri yang memberitahunya.
Luka itu adalah hukuman untuk seorang malaikat yang diusir dari dunianya, luka untuk seorang malaikat yang dicap sebagai pendosa dan dikutuk oleh kaumnya sendiri. Walau Hera sudah dibebaskan dari semua tuduhan, tapi statusnya yang dulu sebagai pendosa tak akan pernah bisa hilang dari hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Wings (Heart Series #1) [END]
काल्पनिकFOLLOW SEBELUM BACA!!!! ❤️ . . Apa kamu percaya Malaikat itu ada?? Jika dia muncul dihadapanmu tiba-tiba, apa kamu akan percaya? . . . . Han Seok adalah seorang pria dingin dan membenci orang-orang. Tidak kenal cinta atau apapun mengenai kebahagiaan...