🪽Wings : 18🪽

55 30 0
                                    

HAPPY READING

VOTEMENT JUSEYO🎈

.

.

Hera nampak mengemas pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper, karena besok mereka akan kembali lagi ke Incheon. Ia sudah selesai berbenah dan menyadari ada barangnya tidak ditemukan di kamarnya. Ia bangkit dari ranjangnya dan berkeliling untuk mencari benda miliknya.

Ia menelusuri setiap sudut rumah, tapi hasilnya nihil. Tidak ada sama sekali. ia melihat kamar Han Seok terbuka lebar, membuatnya berpikir panjang. Apakah ia perlu mengecek kamar itu juga? Apa mungkin pria itu meminjam barangnya tanpa sepengetahuan dirinya? Dia jadi bingung sendiri. Baiklah, ia akan mencoba. Mana tahu memang ada disana.

Hera mengintip sedikit dan tidak menemukan siapapun di dalam sana, ia menghembuskan nafas lega dan masuk kedalam ruangan yang cukup luas tersebut. ia menelusuri setiap sudut kamarnya bahkan sampai berjongkok untuk mengecek laci-laci terbawah.

Pintu kamar mandi itu terbuka, hingga muncullah Han Seok dari sana tapi gadis itu sadar sama sekali. pria itu baru saja mandi dan dikejutkan kehadiran Hera yang sedang sibuk mencari sesuatu di kamarnya. Tanpa bicara sama sekali, Han Seok terus memperhatikan Hera yang sangat serius memeriksa laci kamarnya entah mencari apa. Ia tersenyum kecil saat melihat gadis itu menggaruk kepalanya kebingungan karena tidak menemukan apapun.

Setelah 10 menit berkutat di laci itu, ia mengulas senyum saat menemukan barang yang ia cari, ia berbalik hendak pergi dari kamar pria itu. Tanpa melihat kedepan, Hera tak sengaja menabrak tubuh seseorang membuatnya sedikit oleng, hingga dengan sigap sebuah tangan meraih pinggang Hera agar ia tidak terjatuh.

Hera terkesiap kaget saat tubuhnya hampir jatuh menimpa lantai, hingga matanya terkunci menatap mata gelap milik Han Seok, cukup lama mereka hanyut dalam keheningan itu hingga pria itu buka suara.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanya pria itu datar sambil terus menatap intens mata merah muda itu.

"A-aku....aku...aku cari pengering rambut....haa..iya pengering rambut," jawab Hera tergagap karena dihadapkan situasi mendebarkan seperti ini lagi.

"Kenapa kau takut sekali?" ujar pria itu santai.

"Hmm tidak, aku tidak takut, hanya...kaget," ujar Hera semakin pelan dan melepaskan rengkuhan pria itu dipinggangnya. Hera tertawa hambar melihat kelakuannya sendiri.

Hera yang sudah bernafas lega kembali merasa sesak dengan apa yang ia lihat di depannya. Wajahnya bisa dipastikan sangat merah dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Daritadi ia tidak sadar dengan penampilan Han Seok yang bertelanjang dada sesudah mandi dan hanya mengenakan handuk dari pinggang ke bawah.

Han Seok yang melihat reaksi Hera hanya tersenyum usil karena tingkah gemas gadis itu.

"Aku tidak lihat apa-apa. Sumpah," ujar Hera panik sambil terus menutup wajahnya.

"Kau sungguh tidak lihat?" goda pria itu mencoba mengerjai Hera. Hera hanya mengangguk asal mencoba untuk kabur dari situasi memalukan ini.

Han Seok mengambil barang Hera yang terjatuh dan menyerahkannya pada gadis lugu tersebut. Hera yang mendengar gumaman pria itu membuka wajahnya perlahan dan menerima barang tersebut, ia tidak berani melihat kedepan takut wajahnya semakin memerah seperti kepiting rebus.

"Aku ke kamar dulu," ujar Hera dan beranjak dari sana. Namun, entah apa salahnya hari ini, kesialan kembali menimpa dirinya. Ia tersandung membuat Han Seok menahan tangan gadis itu agar tidak terjatuh. Tapi karena kurang perhitungan pria itu juga kehilangan keseimbangan hingga keduanya terjatuh diatas karpet bulu tersebut.

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang